Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan dan Senja

4 April 2013   19:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:44 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13650775951395056680

Masih tentang hujan dan senja

Keduanya melahirkan syahdu

Kidung rinainya menyentuh persendian rasa

Membuat jiwa-jiwa turut melagukan harmoni alam

Senja temaram memulas langit penuh rona

Bangkitkan asa pada lelah raga

Kemilaunya menawarkan damai

Sebentar lagi kelam akan gantikan warna langit

Memindahkan cakrawala pada gelap

Senja dan hujan

Kembali melajukan kisah asmaranya

Menyatu pada pergumulan yang sakral

Dalam selimut sunyi

********

*menatap senja bersama secangkir kopi, kutemukan kisah yang tertinggal dari pendar mentari, selarik catatan cinta yang sakral tentang makna dari kata rindu, rindu yang menyesakkan rongga dada, cinta tak salah, cintapun tak kejam, ia ada, mewarnai banyak kisah anak manusia,meski terkadang cinta berurai air mata, jiwa2 yang hidup selalu bernaung padanya...*

ilustrasi gambar Dedes Descodes-Kampret

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun