Mohon tunggu...
sintesais
sintesais Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Fatum Brutum Amorfati

Makhluk bersari-pati tanah yang diselundupkan oleh Sang Maha Pengedar untuk memberlangsungkan hidupnya kembali ke bumi, setelah sekelibet diperlihatkan surga-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku

4 April 2021   12:52 Diperbarui: 4 April 2021   12:55 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: weheartit.com

Di belakang, 

Di depan, 

Dan di samping. 

Tepat di manapun sorot matamu melihat, di sana, angin akan mengirimkan ragaku dan kita akan saling tatap. 

Dan kau tak perlu khawatir, juga tak perlu repot-repot seperti itu; Berlari seolah aku adalah sebuah garis finish; Berdoa seolah waktuku akan segera habis; Dan banyak sekali mewanti-wanti, seolah esok hari aku akan pergi. 

Tenang saja, 

Aku akan tetap hidup. 

Meski aku pun tahu, ada masa di mana malakul maut akan datang untuk menjemput, sebagai tanda bahwa buku duniaku akan ditutup. 

Namun tenang saja, saat hari itu tiba. 

Dalam tidur panjang itu,

Aku akan tetap bersamamu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun