Siapa yang tidak tahu padi??? Â Â Â Â
Padi merupakan komoditi penting karena merupakan makanan pokok hampir setengah penduduk dunia di mana sebagian besar berasal dari negara berkembang termasuk Indonesia. Penyediaan beras bagi penduduk dunia yang tumbuh pesat merupakan tantangan berat. Ketersediaan pangan harus dipenuhi dalam kondisi di mana lahan subur berkurang setiap tahun, ketersediaan air terbatas, dan ada serangan hama penyakit.Â
Salah satu hama yang menyerang tanaman padi adalah hama penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas) merupakan hama perusak tanaman padi peringkat satu di Indonesia. Pada tanaman padi, secara garis besar ada dua teknik transfer gen yang telah berhasil diterapkan, yaitu transfer gen secara langsung (misalnya dengan senyawa kimia polyethylene glycol (PEG), alat elektroporator, atau penembak DNA), atau secara tidak langsung dengan menggunakan bantuan bakteri tanah Agrobacterium tumefaciens (Slamet-Loedin, 1994)..Â
Program pemuliaan padi yang mengarah pada pembentukan varietas tahan hama untuk peningkatan hasil sampai saat ini terus dilakukan. Hal ini merupakan cara yang paling efektif dan efisien dalam menanggulangi hama penyakit untuk peningkatan produktivitas. Dengan demikian, pemuliaan varietas padi tahan hama tersebut dapat dilakukan perbanyakan padi dengan teknik kultur anther atau kultur pollen.
Nah, Kultur Anther itu apasihh??ada yang tau? Nihh berikut dibahas yaaa...
Kultur anther merupakan salah satu metode perbanyakan tanaman dengan teknik in-vitro dengan tujuan untuk mendapatkan tanaman haploid yang unggul yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan kultivar-kultivar baru.Â
Tanaman haploid adalah tanaman yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom gamet (N).Tanaman haploid yang diperoleh dari kultur anther dapat digunakan untuk mendeteksi mutasi rekombinan yang unik, karena mutasi yang resesif tidak muncul dalam keadaan diploid, dan pada penggandaan jumlah kromosom akan diperoleh tanaman yang homozygot.
Prosedur teknik kultur anther pada pemuliaan tanaman padi terbagi ke dalam tahapan-tahapan sebagai berikut: pemilihan tetua atau hasil dari padi transgenik, pemeliharaan tanaman unggul/ padi transgenik sumber eksplan, penyiapan eksplan, kultur anthera in vitro, aklimatisasi, dan penanganan tanaman pasca aklimatisasi, karakterisasi tanaman haploid ganda, perbanyakan benih haploid ganda dan seleksi untuk karakter yang diinginkan.
Kurang lebihnya seperti itu yaa, semoga para pembaca dapat memahaminya ^-^