Mohon tunggu...
Sellyn Penulis
Sellyn Penulis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Pelajar kelas VI-B, SD Gracia. Usia: 11 tahun (2016). Hobi: (banyak) -- membaca (paling suka), belajar menulis, bikin komik ngasal, belajar piano, sepedaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Cerpen ǀ Toko Feli

3 Juni 2016   08:17 Diperbarui: 4 Juni 2016   18:40 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toko Accessories |Ilustrasi: Sellyn Penulis

Feli tersenyum senang. Ini hari pertamanya membuka toko aksesori. Kebetulan, di dekat sini ada kompleks perumahan. 'Semoga saja para warga di sana tertarik dengan tokoku,' batin Feli. Ia senyum-senyum sendiri.

Setelah beberapa jam, belum juga ada pembeli. Feli bosan dan hampir menyerah, namun ia ingat kata-kata tante Cia dulu, “Janganlah cepat menyerah! Berusahalah dulu!”

Feli akhirnya menenangkan dirinya. Ia berpikir mungkin karena hari pertama, belum banyak yang tahu dan tertarik dengan tokonya. Feli menunggu beberapa saat lagi. Ia bertopang dagu, sambil tangan kirinya mengetuk-ngetuk kaca meja etalase.

‘Ayolah, ayolah..,’ Feli menangkupkan tangannya sambil memohon-mohon gemas kepada anak perempuan yang lewat di depan toko aksesori “Pretty Accessories” itu. Muncul harapan sedikit ketika sang anak melihat papan nama toko. Sudah satu menit ia menongkrongi kaca tokonya, tapi lalu pergi. Feli mendesah kesal. “Sudahlah! Jika begini caranya aku tak usah bekerja besok!”

Feli lalu langsung masuk ke kamar belakang, menghamburkan dirinya di atas tempat tidur. Kesal. Beberapa detik kemudian.. TRILILIT..TRILILIT! suara telepon Feli berbunyi. Feli langsung bangun dan mengangkat handpone-nya.

“Halo?” Feli menyapa dengan lemas. “Iya, halo! Ini tante Cia!”

“Ah, iya. Ada apa tante?” Feli lagsung tidak lemas lagi.

“Bagaimana tokomu, laris manis?” tanya tante Cia semangat.

“Berkebalikan dengan yang diucapkan tante.” Feli langsung lemas lagi.

Tante Cia terdiam kecewa. “Waah, sayang dong! Memang apa yang terjadi?”

“Enggak tahu kenapa, padahal aku sudah letakkan di papan nama bertuliskan "Murah dan kualitas terjamin". Tapi belum ada yang datang, tuh.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun