Mohon tunggu...
Selly Hafizah
Selly Hafizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Korea Utara vs Amerika Serikat: Nuklir sebagai Strategi Dettendence

29 November 2021   17:39 Diperbarui: 30 November 2021   21:11 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dunia Global saat ini menganggap bahwa kekuatan militer adalah bagian dari pertahanan keamanan juga stabilitas keamanan domestik. 

Menurut Thomas Hobbes dan Niccolo Machiavelli berasumsi bahwa pada dasarnya manusia itu bersifat egois dan agresif, sehingga perspektif realis dianggap menjadi perspektif utama dalam teori hubungan internasional dan berasumsikan bahwa negara adalah aktor utama dalam menjalin hubungan politik luar negeri sebagai alat untuk mencapai kepentingan nasional untuk memperoleh kekuasan (Anastasia, 2020). 

Korea Utara adalah negara yang pemerintahannya dipimpin oleh pemerintah yang diktator tidak mengenal ampun dan rasa kemanusiaan. Sudah Lebih dari 25 tahun, Negara Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklir dan rudal balistiknya, yang mana hal ini dianggap ancaman oleh negara lain dan dunia internasional. 

Pada tahun 2006 Korea Utara untuk pertama kalinya melakukan percobaan nuklir hingga saat ini, dan sudah semakin berkembang di bawah pemerintahan Kim Jong Un.

Pengembangan nuklir ini sebagai upaya modernisasi persenjataan militer dan juga sebagai power absolut sebagai bentuk diplomasi koersif yang dapat mempertahankan posisinya di dunia internasional juga bertujuan mendapatkan pengakuan global sebagai negara yang memiliki senjata nuklir yang kuat juga sebagai bentuk Deterrence yang berarti mencegah musuh agar tidak menyerang dengan cara mengancam pembalasan dan dapat mempertahankan keamanan warga negaranya dari kecaman negara asing, terutama Negara Amerika Serikat. 

Pada masa pemerintahan Kim Jong Un, Negara Korea Utara banyak mengalami perkembangan baik di bidang militer terlebih pada persenjataan nuklir dan rudal balistik yang dikembangkannya, karena Korea Utara menginginkan sistem persenjataannya sendiri dan tidak lagi bergantung pada Negara China juga Rusia seperti pada saat Perang dingin.

Tujuan utama Korea Utara dalam upaya mempertahankan senjata nuklirnya adalah sebagai bentuk untuk menaikkan bargaining position-nya di dunia internasional, juga sebagai perlindungan keamanan negaranya terutama dari agresi militer oleh Amerika Serikat yang dilihat dapat mengancam stabilitas keamanan domestik. Maka, jika dilihat dari cara diplomasi koersifnya ini pulalah, Korea Utara dapat memberikan ancaman balik kepada Negara Amerika Serikat dan juga Negara sekutu-sekutunya. 

Negara Korea Utara juga percaya bahwa dengan adanya program pengembangan senjata nuklir ini dapat menjadi sarana dan juga instrumen diplomasi yang cukup efektif untuk membawa Negara Amerika Serikat menuju meja negosiasi, serta juga sebagai respon negatif Korea Utara atas tindakan Amerika Serikat yang memasukkan Korea Utara ke dalam terrorism list.

A. Beberapa faktor pengembangan uji coba senjata nuklir di Korea Utara.

  • Blok komunis mengakhiri bantuannya kepada Korea Utara ketika berkahirnya Perang Dingin.
  • Meningkatkan kekuatan untuk mencapai posisi setara dengan Korea Selatan.
  • Menambah kewibawaan dan pengaruh Korea Utara dalam hubungan antar negara di dunia.
  • Sebagai strategi penyeimbang terhadap persenjataan Korea Selatan

Meskipun fokus Korea Utara terhadap uji coba persenjataan nuklir ini sangat tinggi, namun pemimpin militer menyadari bahwa kekuatan militer konvensional yang dimiliki Korea Utara masih sangat jauh dari potensi mereka, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Sehingga, program pengembangan uji coba senjata nuklir ini dipilih Korea Utara sebagai langkah deterrence jangka panjang yang kredibel.

B. Kepentingan Amerika Serikat dalam Proses Denuklirisasi Korea Utara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun