Penanaman bibit pohon ini digagas oleh Kepala Desa Wuled, Wasduki Djazuli sebagai salah satu program yang beliau terapkan selama kepengurusannya sebagai Kepala Desa, pasalnya Pak Wasduki menilai bahwa penghijauan itu sangat penting. Alam harus terus dilestarikan untuk keberlangsungan hidup anak cucu kita nantinya.
Â
"Sebenarnya program penghijauan ini sudah saya terapkan, setiap ada satu pasang calon pengantin yang mau menikah harus menanam 1 bibit pohon sebagai syarat pernikahannya, dengan begitu harapan saya Desa Wuled bisa terjaga ekosistemnya" ungkap Pak Wasduki.
Â
Desa Wuled memiliki potensi lahan yang luas. Selain itu, tanaman yang tumbuh di daerah Desa tersebut adalah tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat herbal. Kegiatan penanaman tersebut juga diikuti oleh Tim 1 KKN Undip Desa Wuled sekaligus mensosialisasikan potensi yang ada di Desa.
Â
"Kami dari mahasiswa KKN melihat banyak sekali potensi yang dapat digali dari Desa Wuled, salah satunya pemanfaatan tanaman obat yang tumbuh di Desa Wuled. Kami pun ikut dalam kegiatan penanaman tersebut sekaligus memperkenalkan tanaman yang dapat dijadikan obat. Kami juga membuat buku panduan yang berisi daftar tanaman, manfaat dan cara pengolahan tanaman obat agar warga lebih mudah dalam memanfaatkannya." Ujar Mas Iqbal (Koordinator Desa tim 1 KKN Undip Desa Wuled).
Â
Sebenarnya tanaman obat keluarga atau yang sering disebut toga ini dapat ditanam dimana saja. Tanaman ini biasa tumbuh di pekarangan rumah atau belakang rumah. Bagi warga yang memiliki pekarangan sempit, toga ini bisa ditanam dengan menggunakan pot atau wadah-wadah bekas yang dapat dijadikan tempat penanaman. Harapannya Desa Wuled bisa menjadi desa yang hijau, asri dan indah dengan warganya yang sehat melalui pemanfaatan potensi desa.