Mohon tunggu...
Selly Fitriyani Wahyu
Selly Fitriyani Wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Undergraduate Student of Padjajaran University

A journalism undergraduate student who is interested in the creative industry and education matters. She does her best to any projects or work that involves her. Her vision is to raise education awareness and support others to achieve their dreams. She believes her ability to collaborate creativity, human resources, and social media optimization can make her visions come true in every little step.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tawa Renyah Anak-anak di Balik Masjid Jami Miftahul Iman

23 April 2022   19:33 Diperbarui: 23 April 2022   19:41 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belasan anak-anak mewarnai kaligrafi sederhana dengan beralaskan meja kayu. Foto: Selly Fitriyani Wahyu

Sayup-sayup lantunan ayat suci Al-Quran terdengar dari Masjid Jami Miftahul Iman Bandung. Riuh tawa anak-anak terselip di antaranya. Kang Alwi bersama Kang Dani semarakkan kembali semangat Ramadan dengan menghadirkan Pesantren Kilat (Sanlat) selepas Asar.

***

Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu sebelum berbuka puasa. Bulan Ramadan ini dijadikan momentum yang tepat untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya. Tali ukhuwah disulam dengan berbagai macam rangkaian keislaman, salah satunya adalah dengan adanya Pesantren Kilat (Sanlat).

Isi Waktu Ngabuburit dengan Ngaji Bandongan

Masjid Jami Miftahul Iman menjadi setitik cahaya bagi anak-anak yang bermukim di Negla Utara, Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Masjid tidak pernah sepi, selalu ramai diisi dengan kajian, pengajian bersama, serta program Sanlat yang kerap dilangsungkan tiap Ramadan.

“Agenda Sanlat sudah menjadi agenda tahunan di Masjid Miftahul Iman yang diinisiasi oleh para alumni dan asatidz Madrasah Miftahul Iman saat itu dengan mengubah cara metode belajar yang biasa dilakukan. Untuk inisiasi pembentukan kegiatan Sanlat, kisaran tahun 2010-an hingga sekarang yang sudah menjadi kebiasaan agenda tahunan.” jelas Kang Alwi.

Laki-laki berusia dua puluh tahunan itu menambahkan, “Sanlat kita adakan ialah dalam rangka mengisi kekosongan kegiatan di bulan Ramadan serta pembiasaan mengisi bulan Ramadan dengan hal-hal positif.”

Pengajian rutin yang selalu dilaksanakan selepas salat Magrib, sejak Ramadan mulai dipindah jadwalkan pelaksanannya ke sore hari, setelah salat Asar. Sama dengan pengajian pada umumnya, agenda Sanlat mengutamakan kegiatan yang berkenaan dengan pembentukan karakter islamiah, seperti tadarus, kajian, rihlah, dan pasaran kitab kuning atau ngaji bandongan.

Namun, ada yang membuat pengajian kali ini jauh lebih istimewa. Permainan kecil dihadirkan di sela-sela pematerian kitab kuning membuat sebagian besar anak-anak tidak mudah merasa jenuh. Selain itu, agenda takjil bersama seakan melengkapi seluruh rangkaian Sanlat.

Antusiasme Gugah Semangat Ramadan di Tengah Pandemi

Berbincang perihal Sanlat, tentu kebanyakan dari kita akan bernostalgia. Deru air keran serta langkah kecil yang memburu menuju masjid menjadi suara yang paling ditunggu-tunggu saat mengikuti Sanlat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun