Mohon tunggu...
Sella Safirah
Sella Safirah Mohon Tunggu... Jurnalis - mahasiswa

PIAUD IAIN Jember angkatan2018

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penemuan Kebenaran dan Sarana Berpikir Ilmiah

15 Desember 2019   09:11 Diperbarui: 15 Desember 2019   09:15 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada beberapa cara untuk menemukan kebenaran yaitu:

1. penemuan secara kebetulan yaitu penemuan yang dilakukan secara tidak sengaja atau tidak direncanakan, cara ini tidak dapat diterima dalam metode penemuan untuk menggali suatu keilmuan.

2. penemuan coba dan ralat terjadi dengan ketidak pastian berhasil atau tidak berhasil dicari, cara penemuan ini membutuhkan waktu yang lama karena tidak direncanakan atau tidak terkonsep, cara ini juga tidak busa diterima dalam mengungkapkan suatu kebenaran.

3. penemuan secara otoritas atau kewibawaan penemuan ini sering diterima kebenaranya meskipun pendapat ini tidak berdasarkan penemuan secara ilmiah, pendapat yang melalui otoritas bukan berasal dari penelitian melainkan pendapat yang diwarnai dari subyektifitas itu sendiri.

4. penemuan secara spekulatif cara ini biasanya digunakan pertama kali oleh orang yang mengalami suatu permasalahan kemudian meyakinkan suatu kebenaran.

5. penemuan secara berfikir kritis dan rasionalis cara ini biasanya dikaitkan dengan cara analitis serta rasionalis dengan asas pengalaman dan pengetahuan.

Cara berfikir ilmiyah dan sarana dalam ilmiah, berfikir merupakan sebuah proses yang menghasilkan sebuah pengetahuan proses yang benar dalam berfikir inilah yang sering disebut dengan berfikir secara ilmiah.

sarana dalam berfikir ilmiah mempunyai 3 unsur yaitu:

1. bahasa adalah alat komunikasi yang sering dilakukan oleh suatu manusia yang memiliki tiga ciri utama yaitu: informatif, reproduktif, dan antiseptik

2. logika adalah sarana untuk berfikir secara sistematik, valid dan dapat dipertanggung jawabkan dan dapat memisahkan secara tegas penalaran yang benar maupun salah.

3. definisi adalah digunakan sebagai penjelas apa yang belum ia mengerti dan juga bisa digunakan sebagai alat pembeda sehingga kita dapat memahami obyek yang kita teliti.

dalam penjelasan diatas dapat disimpulakan manusia bisa dikatakan berfikir secara ilmiah harus melewati tahapan-tahapan tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun