Mohon tunggu...
selichaplin
selichaplin Mohon Tunggu... Freelancer - panjang umur perjuangan

belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ganjar Pranowo, Antara Pencitraan dan Konsistensi

23 Juni 2021   16:55 Diperbarui: 23 Juni 2021   17:01 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat sakit, perhatian seperti apa yang dibutuhkan oleh kita, rakyat, kawula biasa, kecuali dari sanak famili hingga rekan sejawat? Mengetahui bahwa mereka peduli barang secuil saja sudah beribu kupu-kupu beterbangan di dada.

Namun sakitnya covid-19, memberikan pengecualian. Saat sakit, harus terpisah dan sebisa mungkin tidak dijenguk. Kalau pun harus, dari jauh, terbatas pemisah entah itu bilik kaca atau jarak 2 meter. menahan kencing saja tidak enak, apalagi menahan rindu.

Tapi bagaimana jika saat sakit itu, tiba-tiba ada seorang pejabat yang datang menjenguk? tidak. bukan eselon dua atau tiga. tapi pemimpin daerah. sekelas Bupati, Wali Kota bahkan Gubernur. Itu bisa dilihat di Jawa Tengah.

Ya, Ganjar Pranowo. Setiap hari enggak ada capeknya, enggak ada bosennya, di sela aktivitas olahraga atau bahkan sengaja, beliau mampir menengok dan menanyai kondisi para pasien COVID-19 yang sedang dalam perawatan karena gejala ringan, atau sedang isolasi mandiri.

Mereka yang sedang sakit, membutuhkan dukungan mental. Di beberapa kesempatan, Ganjar juga menyempatkan nge-vlog dengan beberapa di antaranya. Mereka diminta Ganjar untuk berkampanye. Bercerita bagaimana tertular dan berpesan soal protokol kesehatan.

Kita yang membayangkan mungkin ngeri, atau ceroboh mungkin? Ini gimana orang kena COVID-19 malah dikunjungi. Tapi dari situ saya melihat ketulusan dan keinginan dari seorang Bapak, memberikan semangat pada anak-anaknya yang sedang berjuang. tanpa kecuali. Ya anaknya yang tenaga medis, ya anaknya yang buruh, bahkan anaknya yang sakit.

Dibalik setiap aksinya, Ganjar pun memaksimalkan perannya sebagai eksekutif, eksekutor, untuk mengakselerasi setiap lini menyiapkan fasilitas. Entah itu fasilitas isolasi di rumah sakit, mau pun di level desa.

Soal lain misalnya, Ganjar mengunjungi PT Samator, memastikan pasokan oksigen yang dibutuhkan pasien COVID-19 setelah mendapatkan laporan stok oksigen di rumah sakit-rumah sakit yang menipis. Ganjar juga minta pihak rumah sakit untuk proaktif, bila kesulitan, lapor padanya.

Sementara dihujat dengan sebutan minim prestasi dan ngebet nyapres, Ganjar seolah tak peduli dan terus-terusan saja mengacuhkannya dengan bekerja.

Saya yakin dia sadar sepenuhnya, bahwa setiap aksi pasti akan dikesankan politik. Ya mau bagaimana lagi? Yang penting kerja. Mungkin begitu dibenaknya.

saya awam dengan politik, tapi pelan-pelan belajar memahami. saya dulu memercayakan suara saya sesuai dengan perintah orangtua. tapi akses informasi yang sangat mudah saat ini, boleh jadi membuat saya masuk dalam golongan swing voters. boleh jadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun