Mohon tunggu...
selichaplin
selichaplin Mohon Tunggu... Freelancer - panjang umur perjuangan

belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pilih Mana, Ambisius tapi Tak Becus atau yang Nyata Kerjanya?

12 Juni 2021   16:08 Diperbarui: 12 Juni 2021   16:34 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hari ini berita di Jawa Tengah menyenangkan. Jokowi datang, melihat dan menjajal bandara baru di Purbalingga. Bandara Jendral Besar Soedirman. Jokowi secara khusus berterima kasih pada Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng yang berhasil mewujudkan mimpi lama warga Purbalingga dan sekitarnya.

Ganjar sendiri di beberapa kesempatan sebelumnya, menyebut bahwa ini adalah mimpi lama yang dia ingin wujudkan sejak masih duduk di parlemen. Mengembangkan daerah tempatnya memenangkan suara, saat itu. Mimpinya jadi nyata setelah sekian tahun, saat dia mengepalai Jawa Tengah.

Sementara di belahan bumi lainnya, Anies Baswedan tampak sibuk membikin gimmick politik. Berdalih penjajakan di bidang pangan, Anies mengunjungi sentra beras di Jawa Barat. Beberapa waktu lalu saya baca berita, Anies juga mengunjungi Cilacap untuk hal yang sama. hmmm

Menukil dari berita tempo(dot)co, Anies mengaku kedatangannya ke sentra padi di Sumedang, Jawa Barat adalah bagian dari kerja sama dengan Pemda setempat untuk memasok beras ke Ibu Kota.

Menurut Anies, kerja sama ini merupakan salah satu cara masyarakat perkotaan membalas budi kepada para petani. Sangat menyentuh!

Politikus yang satu ini sejak lampau memang mahir dengan permainan kata-kata. Padahal bersamaan dengan 'kunker'nya itu, wilayah yang diampunya justru sedang mengalami gejolak peningkatan kasus COVID-19.

Dari berita CNBC, Jakarta disebut kembali memimpin pertambahan kasus COVID-19 di Indonesia mencatatkan 2.293 kasus baru dalam sehari, pada hari yang sama dengan kunkernya di Sumedang. Duh...

Saya tidak tahu, mengapa Anies begitu tega meninggalkan wilayahnya dengan alasan balas budi orang perkotaan terhadap petani. Sementara warganya carut-marut membutuhkan perhatian dari 'bapak'nya.

Apalagi sampai beredar, foto saat Anies duduk berhadap-hadapan dengan Ridwan Kamil sedang santap siang. Ada teh botolnya juga. Sungguh sangat membagongkan.

Apa karena dia sadar kalau panggung politiknya sebentar lagi akan habis, maka dia pun habis-habisan dalam bermanuver? Ah tapi ya jangan sampai mengorbankan moral demi jabatan lah. Toh rakyat saat ini senang melihat pemimpin yang kerjanya nyata, merakyat dan tidak banyak retorika.

Sikap Anies, jika dibandingkan dengan Ganjar, sangat kontradiktif. Ganjar yang beberapa waktu lalu diterpa persoalan internal PDIP dan pencapresannya, tak banyak bertingkah. Kecuali tetap fokus pada penanganan COVID-19.

Ganjar begitu cepat meredakan api yang dipercikkan oleh Bambang Pacul. Lantang disebut kemajon, keminter hingga mblandang, Ganjar menghadapinya dengan tenang. Ganjar tak lantas memanfaatkan momen untuk berkoar tentang pencapresan.

Ganjar terus fokus di Jateng dan menunjukkan pada publik bahwa dirinya masih konsentrasi menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur. Bahkan berulangkali ditodong pertanyaan awak media soal pencapresan, Ganjar tak lantas tinggi hati. Kalau tidak ngacir, ya dijawab sedang fokus ngurus Corona. Wah..

Malah, dukungan tulus mengalir dari simpatisannya di seluruh penjuru nusantara. Setidaknya itu yang saya perhatikan dari media sosial dan media mainstream.

Dukungan mengalir dari berbagai sudut, Ganjar santai saja dan tetap tak pernah absen mengunjungi satu persatu daerahnya yang kini dinyatakan zona merah.

Coba cek berita, Ganjar bolak-balik mendatangi Kudus dan sekitarnya, Tegal dan sekitarnya. Ganjar seperti sedang memposisikan diri sebagai bapak, datang menengok anak-anaknya.

"Bagaimana kondisinya? Seperti apa penanganannya? Apakah masih mampu sendiri? Perlu bapak bantu? Jangan sungkan minta bantuan ke bapak kalau kesulitan ya" kira-kira begitu imajinasi saya saat membayangkan Ganjar sedang mendatangi daerah-daerahnya.

Hari ini pun Gubernur berambut putih itu berkunjung ke Karanganyar, untuk meletakkan batu pertama pembangunan SMA Tawangmangu. Di tanah kelahirannya. Investasi jangka panjang, untuk pendidikan.

Sementara Anies, DKI Jakarta bagaimana itu? Saya heran, kenapa Anies begitu silau dengan jabatan Presiden? Sementara memimpin satu wilayah saja tidak becus. Bahkan kalau ditarik ke belakang, menjadi Menteri saja dia digantikan.

Dia belum bisa meninggalkan ego politiknya demi kemanusiaan. Di atas kertas boleh saja dia pandai. Tapi kemampuan dalam kepemimpinannya, abu-abu. Satu yang pasti, kinerjanya tak jelas.

Terlihat kan perbedaannya? Ganjar anteng saja di Jateng untuk ngurusin COVID-19. Sementara Anies, bahkan Ridwan Kamil, terus saja bermanuver ke sana kemari membikin gimmick politik.

Jadi pilih mana? Ambisius tapi tak becus atau yang nyata kerjanya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun