Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

5 Tips supaya Anak Tidak Sakit setelah Bermain Hujan

6 Juni 2021   20:14 Diperbarui: 6 Juni 2021   20:14 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tips supaya anak tidak sakit setelah main hujan? Duh, jangan main hujan deh, ntar masuk angin. Hm mungkin itu yang ada pikiran sebagian besar orang tua dengan anak yang masih kecil. Saya bisa mengerti. 

Tulisan ini hanya sekedar berbagi pengalaman dan tips yang saya lakukan saat anak-anak masih kecil, begitu hujan turun, suami sering 'memprovokasi' anak-anak untuk bermain hujan-hujanan. Apakah setelah itu mereka tidak masuk angin? Alhamdulillah mereka sehat-sehat saja. 

Anak selalu tertarik dengan hal baru

Ya, anak-anak selalu tertarik dengan hal-hal baru, termasuk ingin merasakan bagaimana berjalan di bawah hujan. Setiap hujan turun mereka akan memandang lewat kaca dari dalam rumah. Saat itu saya sering menerangkan terjadinya hujan secara sains dengan bahasa sederhana yang dapat mereka mengerti.

Pengalaman Bermain Hujan Pertama Kali

Mungkin banyak orangtua yang melarang anak-anaknya yang masih kecil bermain hujan. Hal ini bisa dipahami mengingat anak-anak rentan sakit bila terkena air hujan. Saat anak-anak kami masih kecil (sekitar usia TK), setiap hujan turun mereka memandang hujan dari dalam rumah. Alih-alih melarang anaknya bermain hujan, suami langsung membuka pintu dan menggoda anak-anak dengan menjorok-jorokkan tubuh mereka keluar hingga terkena cipratan air hujan. Anak-anak pun tertawa-tawa, antara takut dan ingin. 

"Udah sana main hujan," kata suami sambil terus mendorong perlahan tubuh-tubuh kecil itu. Anak-anak pun sontak tertawa sambil melangkah keluar dengan gembira. Tak lama kemudian mereka berdua tertawa-tawa sambil bermain dengan riang. Menadahkan tangan ke atas menyambut jatuhnya titik-titih air, membuat mulut menganga meminum air hujan atau menuju ke talang air dimana air mengalir lebih deras.

Bermain hujan ternyata banyak manfaatnya

Menurut percakapan dengan anak saya tentang masa kecilnya bermain hujan (sekarang dia sudah kuliah), anak saya mengatakan bahwa pengalaman bermain hujan saat kecil membuatnya berani mencoba hal-hal baru. Menurutnya saat itu ada perasaan takut tapi ingin, karena ada dukungan dari orangtuanya, dia menjadi berani dan percaya diri. Keberaniannya mencoba hal-hal baru dan keingintahuannya belajar sains terbawa hingga kini.

Melansir dari klikdokter.com, ternyata bermain hujan bagi anak-anak mempunyai banyak manfaat, antara lain: 

  • Anak-anak yang biasa beraktivitas di alam terbuka akan mempunyai hubungan yang baik dengan alam.  Hal ini akan membuat anak-anak memiliki tingkat kebahagiaan yang tinggi dan berani mengeksplorasi hal-hal baru.
  • Bermain hujan juga bermanfaat melatih keseimbangan dan mengambil keputusan. Misalnya anak-anak harus berhati-hati saat berjalan, karena hujan membuat lantai atau tanah menjadi licin, harus belajar melatih seimbangan supaya tidak jatuh. 
  • Menajamkan indra. Saat masih berada di fase anak-anak, indra mereka harus sering dilatih supaya mereka bisa mengenali dan beradaptasi dengan beragam situasi yang akan dihadapi. Nah, dengan membiarkannya bermain di tengah hujan, anak-anak akan mengenali aroma hujan, aroma tanah, bunyi hujan, serta reaksi alam dan hewan sekitar saat hujan turun. Dengan begitu, anak-anak jadi punya tingkat kepekaan dan empati yang tinggi untuk bekal kehidupannya nanti. 
  • Sambil belajar sains sederhana. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari hujan. Misal tentang mengapa bisa terjadi hujan, jenis-jenis awan, penguapan, mengapa hujan jatuh ke bawah, terjadinya petir, mengapa kilat terlihat dulu baru kemudian terdengar bunyi guruh, mengapa setelah hujan biasanya kita melihat pelangi, mengapa pelangi berwarna-warni dan hal-hal menarik lainnya. 
  • Melatih tanggung jawab. Saat tanda-tanda hujan mulai turun dan ada beberapa barang yang mudah rusak jika terkena air masih berada di luar atau sekadar jemuran pakaian yang belum diangkat, libatkan anak-anak untuk membantu membereskan itu semua. Dengan begitu, ia akan terbiasa untuk membantu orang lain dan bertanggung jawab atas miliknya sendiri alias mandiri (biarkan dia memindahkan pakaiannya sendiri dari jemuran ke tempat yang tak terkena hujan). 

5 tips agar anak tidak sakit setelah bermain hujan

Bemain hujan selain bermanfaat juga sangat menyenangkan. Tapi tentu kita tidak ingin anak-anak sakit setelah bermain hujan bukan? Berikut ini adalah 5 tips agar anak-anak tetap sehat setelah bermain hujan-hujanan,  berdasarkan dari pengalaman pribadi saya. Selamat menyimak, semoga bermanfaat.

1. Amati kondisi hujan

Ilustrasi mengamati kondisi hujan. Sumber: Gambar oleh Kon Karampelas dari Pixabay
Ilustrasi mengamati kondisi hujan. Sumber: Gambar oleh Kon Karampelas dari Pixabay
Sebelum anak-anak bermain hujan, kami selalu mengamati kondisi hujan terlebih dulu. Pastikan hujan tidak turun terlalu deras, tidak disertai petir dan angin kencang, bukan hujan pertama, hujan di siang hari, jangan sore menjelang malam, langit tidak hitam dan cuaca tetap terang tidak gelap. 

Selain itu perlu juga dipastikan kita tidak tinggal di daerah yang banyak industri, khawatir air hujan tercemar dengan polusi. Kebetulan kami tinggal di wilayah yang jauh dari industri dan lingkungan yang asri, masih banyak pohon-pohon.

2. Amati kondisi anak

Ilustrasi anak harus alam kondisi sehat. Sumber: Gambar oleh White77 dari Pixabay
Ilustrasi anak harus alam kondisi sehat. Sumber: Gambar oleh White77 dari Pixabay

Anak harus dalam kondisi sehat dan fit. Pastikan anak tidak dalam kondisi flu atau sakit lainnya.

3. Durasi bermain hujan jangan terlalu lama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun