Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hikmah dari Kisah Khalifah Umar dan Ibu Pemasak Batu

3 Mei 2021   02:20 Diperbarui: 3 Mei 2021   02:50 12439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokpri, diolah dari Canva

Tentu kita sudah pernah mendengar kisah tentang ibu pemasak batu di jaman pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.  Peristiwa itu terjadi ribuan tahun yang lalu. Tapi siapa yang menyangka bahwa kisah itu benar-benar terjadi di era pandemi seperti sekarang ini?

Ya, peristiwa itu terjadi di Mombasa, Kenya. Peninah Bahati Kitsao, seorang janda dengan delapan anak, terpaksa merebus batu demi anak-anaknya yang kelaparan.

Dikutip dari BBC.com, Kitsao berharap anak-anaknya tertidur saat menunggu masakannya matang. Padahal batu yang direbus tersebut tidak akan bisa dimakan, namun Kitsao tak tega mengatakan kondisi yang sebenarnya.

Keadaan Kitsao diketahui tetangganya Prisca Momanyi yang segera mengabarkan kondisi tersebut pada media. Setelah diwawancara stasiun televisi setempat, bantuan mulai datang untuk membantu Kitsao dan anak-anaknya yang kelaparan.

Kondisi Kitsao mengingatkan pada cerita serupa yang terjadi di masa Khalifah Umar bin Khattab. Saat itu sedang terjadi bencana kekeringan yang menyebabkan kaum muslimin menderita kelaparan parah.

Dikutip dari buku 'Umar Ibn Al-Khattab His Life and Times Vol. 1, kekeringan dan kelaparan parah sempat terjadi pada tahun ke-18 Hijriah. Tahun itu disebut Ar-Ramadah karena angin menerbangkan debu seperti abu atau Ar-Ramad.

Banyak rakyat menderita karena ladang dan pohon-pohon mati kekeringan. Demikian juga dengan hewan ternak, banyak yang tak mampu bertahan karena bencana yang parah itu.

Dikutip dari buku 'The Khalifah' karya Abdul Latif Thalib, suatu malam, Khalifah Umar ditemani Aslam, asistennya, berkeliling untuk mengecek kondisi warganya. Saat itu Khalifah Umar bin Khattab sedang menjabat sebagai pemimpin umat Islam.

Di tengah jalan, mereka menjumpai sebuah tenda yang lusuh dengan suara anak-anak yang sedang menangis. Khalifah Umar dan Aslam menghampiri tenda tersebut. Ternyata ada seorang ibu sedang memasak, dikelilingi oleh anak-anaknya yang menangis kelaparan.

Khalifah Umar memberi salam kepada ibu itu dan bertanya apa yang sedang terjadi. Ibu itu bercerita bahwa anak-anaknya menangis kelaparan karena mereka kehabisan bahan makanan. Khalifah Umar meminta ijin ibu itu untuk melihat apa yang sedang dimasaknya. Alangkah terkejutnya Khalifah Umar mendapati isi kuali itu ternyata hanyalah air dan batu-batu!

Ibu itu lalu menjelaskan bahwa ia hanya bisa memasak air dan batu, karena mereka sudah tidak mempunyai persediaan bahan makanan. Ia juga berharap anak-anaknya akan tertidur karena kelelahan menunggu makanan matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun