Mohon tunggu...
selestin nisfu
selestin nisfu Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Epidemiologi Kesehatan

on learning process. love every little things to write in.

Selanjutnya

Tutup

Segar

Tips Belanja Sehat di Pasar Takjil Dadakan

27 Mei 2018   22:17 Diperbarui: 27 Mei 2018   22:19 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : @islamicarchive

Seolah menjadi gerakan berjamaah, naluri pedagang sudah sewajarnya mengenali musim atau euphoria apa yang sedang dirasakan masyarakat umum. Tidak terkecuali pada bulan Ramadhan, yang identik dengan makanan berbuka puasa yang banyak di gemari masyarakat.

Mendadak jalan -- jalan raya menjelang sore mulai dipadati sekerumunan penjual takjil.

Iya zaman now, zaman takjil. Ramadhan = musim takjil, dan kemudian menjelang lebaran bisa berubah menjadi musim ketupat. Panganan berbuka puasa menjadi pola terstruktur yang setiap tahun tidak pernah absen untuk ikut menyemarakkan perekonomian masyarakat.

Seketika sepanjang jalan rumah saya, dipenuhi penjual. Kanan, kiri, depan, belakang, dan untung tidak ada yang di tengah ya menggelar lapaknya. Hehee

Bisa dihitung sepanjang jalan dari gang masuk sampai gang gapura rumah saya, di jalan sebelah kanan bisa dijumpai sekitar 40 penjual makanan takjil semacam gorengan dan kolak, dan panganan lainnya. Sebelah kiri juga berkisar 30 penjual. Saya memakai metode perhitungan penjual takjil yang dengan mandiri membawa meja nya tanpa bangunan permanen untuk berdagang. Belum lagi bangunan permanen atau warung yang biasa hanya menjual makanan seadanya, kini jadi ditambah menu khas berbuka puasa. 

Baiklah, setiap sore sepanjang jalan menuju rumah saya menjadi pasar takjil. Jalanan sepanjang 600 meter itu (karena saya mengukur dari gang masuk sampai gang rumah saya), ada sekitar 30 penjual di sebelah kanan, dan 25an di sebelah kiri, itu pun belum termasuk penjual yang stay warungnya. Berarti bisa dikira -- kira setiap 24 -- 30 meter ada satu pedangang. Wah padat yaaa. Jadi tidak heran, kalau sore melewati jalan itu bisa mendadak macet.

Meskipun banyak yang berjualan, tapi pembelinya juga tetap banyak. Justru karena perkumpulan penjual takjil tersebut menambah daya tarik masyarakat setempat untuk keluar dan memborong takjilan untuk keluarga. Wah..wah.. borong? Hati -- hati jangan sampai khilaf, tetap di kontrol yaa kesehatan makannya, meskipun puasa faktanya dapat membantu kita menjaga kesehatan. Tapi fakta tersebut bisa menjadi mitos kalau kita tidak mengerem atau mengkontrol apa yang kita makan. Bagaimana cara mengkontrol asupan makanan saat berbuka? Berikut Ini tips sehat dalam memilih takjil :

1. Kontrol makanan yang manis -- manis

doc pinterest
doc pinterest
Memang segar kalau melihat yang manis -- manis, apalagi ada slogan "Berbukalah dengan yang manis" masih ada kan yah slogannya?  Berbuka dengan yang manis, meskipun yang manis belum tentu sayang. *loh jadi curhat

Nah iya, karena yang manis belum tentu sayang dengan kesehatan kita, mending kita sendiri yang sayangi diri kita sendiri. Iya kalau single mah, siapa lagi coba yang mau perhatian dengan apa yang kita makan? Kalau bukan kita sendiri.

Jangan sampai berlebihan yaa memilih makanan manisnya, terkadang saking enaknya sudah ada kolak, masih beli es buah, es kelapa ga kalah seger, terus masih buat es teh manis, belum lagi ikutan buat sirup biar kaya iklan di TV. Wah... sebenarnya batas normal kita menerima asupan yang manis -- manis itu berapa sih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun