Mohon tunggu...
Sela Selvia
Sela Selvia Mohon Tunggu... Bankir - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengenal Tabungan Berjangka

19 Januari 2020   23:48 Diperbarui: 19 Januari 2020   23:49 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Tabungan berjangka hampir sama dengan tabungan biasa . Bedanya adalah ada jangka waktu menabung sampai akhirnya simpanan tersebut bisa dicairkan. Jatuh temponya sesuai dengan waktu yang telah disepakati di awal. Tabungan berjangka memiliki memiliki jangka waktu mulai dari 1 sampai 15 tahun. Kamu cukup melakukan setoran rutin bulanan di tanggal yang telah ditetapkan, biasanya menggunakan sistem auto debet. Jenis tabungan ini juga memiliki suku bunga lebih tinggi dari produk tabungan biasa. 

Tabungan berjangka sangat  cocok untuk orang yang sulit menabung. Apalagi melihat kaum milenial yang kebutuhan tersiernya bahkan melebihi kebutuhan primer dan sekunder. Contohnya juka ingin liburan bisa mengambil jangka waktu yang pendek, atau ingin menabung buat hari tua bisa mengambil jangka panjang.

Semua lembaga perbankan, baik konvensional maupun syariah, pasti memiliki produk simpanan ini. Beberapa diantaranya yang sudah cukup dikenal masyarakat adalah Tabungan Mapan dari CIMB Niaga, Tahapan Berjangka dari Bank BCA, Tabungan Berjangka Tapenas dari BNI, dan Bank Mandiri Tabungan Rencana. 

Namun kita tidak perlu takut uang kita akan di potong dengan biaya administrai bank, tabungan berjangka juga memiliki bunga, bahkan lebih besar di banding tabungan biasa. Biaya pada tabungan berjangka biasanya pertahun, jadi bunga yang di dapatkan sudah menutupi biaya tahunan tersebut.

Jadi kita harus cerdas memilih tabungan sesuai kebutuhan kita, apalagi semakin lama kebutuhan semakin meningkat. Kita harus bisa merencanakan masadepan kita sebaik mungkin. Seperti kata pepatah "sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun