Mohon tunggu...
Adi
Adi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Iswiyanti Widyawati, Dokter yang Juga Aktivis Sosial

9 Juli 2018   17:29 Diperbarui: 9 Juli 2018   17:46 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokter Iswiyanti Widyawati (dok.pribadi)

Hari yang berfaedah di Surabaya bareng rekan Kompasianer. Ada kesempatan ngobrol bareng Dokter Iswiyanti Widyawati. Tepatnya di Resto Yello Hotel Jemursari. Lulusan Magister Manajemen Rumah Sakir Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini beserta anak-anak dan cucunya. Obrolan gayeng penuh makna pun terjadi denagn saya dan rekan lainnya.

Awal bertemu beliau terlihat seperti layaknya dokter pada umumnya. Namun, saat ngobrol bersama dokter yang lahir di Nganjuk ini cukup terlihat santai dan humoris. Sikap terbuka pada banyak hal pun diutarakan beliau, membuktikan kualitas pengalamanan beliau yang mendukungnya.

Sikap yang ditunjukkan beliau inilah membuat saya dan juga sahabat lainnya bisa dengan mudah berkomunikasi. Kami tak sungkan mengutarakan berbagai macam hal. Dari hal pribadi hingga yang berhubungan dengan perkembangan kebijakan di bidang kesehatan Indonesia.

 

Dokter yang Juga Aktivis Sosial Kemasyarakatan

Nama lengkapnya dr. Iswiyanti Widyawati, M. Kes. Beliau menikah pada tahun 1989 dengan dr. Arief Basuki yang dikenal sekarang sebagai Ketua BSMI (Bulan Sabit Merah Indonesia) Indonesia Timur. Bersama Suaminya inilah beliau banyak tergabung dalam tim kesehatan di berbagai tempat.

BSMI adalah memang lembaga bidang kesehatan yang biasanya terjun di daerah konflik, bencana alam banjir dan lain sebagainya. Berserta suaminya dan tim, Dokter Iswiyanti Widyawati menjadi relawan kesehatan di berbagai Negara seperti Iraq, Lebanon hingga Palestina.

Dokter Iswiyanti Widyawati memulainya di Iraq pada 2003. Saat terjadi angresi serangan Amerika ke wilayah ini. Sepertikita ketahui, Saddam Husein Presiden Irak saat itu tertangkap akan serangan invasi 2003 itu. Sedikit cerita beliau bahwa Iraq sebelumnya adalah negeri yangsudah maju. Biaya pendidikan hingga perkuliahan dibiayai Negara. Bahkan standar perkuliahan disana menggunakan rujukan dari Inggris dan Amerika.

Cerita yang menarik dari menjadi Relawan tenaga kesehatan di Iraq ini adalah hampir ditabarak oleh tank Amerika. Arogansi Amerika Serikat memang terlihat disana, saat kendaraannya melewati jalan makan akan menabrak yang ada di depannya meski itu adalah juga kendaraan lain. Bah, ceritanya Dokter Iswiyanti Widyawati beserta tim kesehatan lain hampir saja tertabrak bila tak segera mobilnya menepi di jalan.

Keluarga sang Dokter (dok.pribadi)
Keluarga sang Dokter (dok.pribadi)
Pada 2006 beliau bertugas menjadi relawan tenaga kesehatan di Lebanon. Tepatnya di pengungsian palestina. Dari cerita beliau, pengungsian Palestina di Lebanon ini sudah sejak 1967. Tempat tersebut tak banyak perubahan layaknya terasa sebagai tempat pengungsian.

Warga palestina yang mengungsi di Lebanon ternyata fasilitas pendidikan hingga kesehatannya dibatasi. Hal ini karena mereka bukan menjadi warga setempat. Selama sekitar 1 bulan beliau menyaksikan serangan di tempat pengungsian tersebut pun juga melakukan pelayanan kesehatan juga di tempat tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun