Mohon tunggu...
Adi
Adi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indonesia

Manusia yang ingin SELALU menulis segala sesuatu yang BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Energi Kebangkitan Perbankan Syariah

4 Juni 2017   23:59 Diperbarui: 5 Juni 2017   00:57 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (dok. republika)

Bila kini Spirit itu kian membara, sungguh tak laik dipadamkan. Kecuali, tangan-NYA yang menghendaki

 Penobatan Muhammad SAW sebagai utusan Sang Maha pada senin 21 Ramadhan (10 Agustus 610 M) membuat perubahan mula Peradaban Ilahiyah kembali tertoreh. Perjuangannya tertulis sebagai sejarah nan indah hingga saat ini. Beliau menantang derasnya arus saat itu dimana arus Jahiliyah yang berkembang menjadi amanah untuk disejukkan dengan nilai-nilai Islami.

Dari negeri yang bercahaya Madinah, Islam meambah luas ke Persia Baru Sassanids di Timur laut dan Bizantium Romawi Timur di barat laut. Meski nampaknya kekuatannya tak sebanding dua negeri itu, namun gerak langkahnya tak mampu dibendung kekuatan mayoritas.

“…Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah:249)

Kembali melihat sejarah, Mesir berhasil dibebaskan dari kangkangan Bizantium di tahun 642 M. Qadisiya dan Nehavend jadi saksi bisu lantaknya imperium Persia pada 637 M dan 642 M. Mesopotamia, Syria, Palestina dan Afrika Utara kini mengibarkan bendera kebebasan. Di tahun 711 M Spanyol berada dalam genggaman, lalu kemudian konstatinipel mengikuti di tahun 1453 M.

Bagaimana? betapa kerennya strategi bumi dan keputusan langit menghasilkan suatu kekuatan Spirit, energi yangmampu menggerakkan segala potensi diri untuk menghasilkan kinerja optimal.

“…kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…” (Ali Imran:140)

Waktu terus bergulir lalu menghasilkan sejarah, perjuangan panjang senantiasa berganti menjadi pengiring kehidupan. Setelah masa keemasan berputar, seakan seperti roda berputar spirit mulai mengendur hingga kekuatan menjadi ketakutan.

Dunia yang mulai menjadi lekat melupakan Ukhrawi yang jadi tujuan. Spirit seolah tak ada diganti kamuflase eloknya kesuksesan kapitalisme dan sosialisme yang seakan menguasai dunia hingga seolah menjadi doktrin tersendiri.

Negeri dengan mayoritas Muslim sekalipun turut larut dalam gemerlap kapitalisme hingga sistem ribawi menjalar ke berbagai sektor seakan menjadi penyelamat dari keterpurukan bangsa. Sugesti bangsa besar dengan sistem seperti itu selayaknya diganti.

“  Orang-orang yang makan (mengambil) riba[174] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila…” (Al-Baqarah:275)

Beragam diskusi baik formal ataupun non-formal seakan menggambarkan ada sebagian manusia yang jengah dengan kondisi ini. Pada Rapat Kerja Nasional MUI (Majlis Ulama Indonesia) 17-20 Desember 1989 sudah diselipkan rekontruksi bangunan ekonomi ummat oleh Amin Aziz namun kurang mendapat perhatian.

Akhirnya pada Lokakarya MUI 18-20 Desember 1990 muncul untuk mengamanatkan pembentukan organisme syariah bebas bunga. Tantangan pun muncul dari Mensesneg Moerdiono dengan berbagai pertanyaan yang intinya perlukah hal itu dilakukan.

Masa awal pengenalan dikira MUI ingin membentuk Bank, namun sebenarnya MUI mengambil prakarsa untuk pembentukan sebuah Bank. Dengan spirit yang menyala dan pertolongan Allah semata pada 1 Mei 1992 menjadi sejarah bangsa Indonesia dengan berdirinya Bank nirlaba yakni Bank Muamalat.

Kinerja Bank Syariah (dok. OJK)
Kinerja Bank Syariah (dok. OJK)
Aku Cinta Keuangan Syariah

Menabung menjadi kebutuhan jaman yang kian berkembang ini. Banya hal yang menjadikan menabung adalah hal yang penting. Yang paling utama adalah untuk memudahkan kita mengelola keuangan. Keuangan yang dikelola dengan baik membuat kita dapat hidup baik pula. Kebutuhan hidup juga bisa terpenuhi. Investasi juga bisa dilakukan jika pengelolaan keungan kita baik.

Membaca sejarah perkembangan di atas tadi serta memehami pentingnya menabung, maka perbankan Syariah tentu memiliki nilai tersendiri. Jika melihat perkembangan terakhir menunjukkan Bank Syariah dalam kurun 6 tahun terakhir, Perbankan Syariah Nasional tumbuh 2X lipat lebih tinggi dibanding perbankan konvensional.

Gerakan pun digagas untuk semakin menggiatkan model syariah. Adanya Kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah (AKCS) sebagai strategi Edukasi Keuangan Syariah secara massive untuk meningkatkan awareness masyarakat luas terhadap kemanfaatan yang dimiliki oleh industri keuangan syariah (Perbankan Syariah, IKNB Syariah dan Pasar Modal Syariah) dengan tujuan akhir menjadikan Keuangan Syariah

Prinsip-prinsip penyaluran dan pengelolaan dana yang diawasi oleh pihak yang kompeten dan terpilih merupakan kelebihan tersendiri. Mereka yang menjadi pengawas di Bank Syariah ini adalah Dewan pengawas Syariah yang di tiap perbankan syariah ada. Serta ada pula Dewan Syariah Nasional.

Secara umum fasilitas yang ada di perbankan Syariah sama dengan perbankan konvensional. Namun di sisi lain prinsip syariah merupakan nilai menarik. OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yang mengawasi perbankan syariah juga memiliki roadmap ke depannya tentang hal ini. Jadi, perbankan syariah pilihan tepat dalam bertransaksi. [SH]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun