Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usaha Tanpa Adab

26 September 2020   08:41 Diperbarui: 26 September 2020   08:46 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku punya kebiasaan untuk menelusuri kebenaran sebuah pesan ataupun berita. Meskipun sekarang ini informasi yang masuk keSmartphone sudah seperti banjir bandang, tetapi Aku selalu menseleksi manfaat dari semua informasi itu. Saking selektifnya, terkadang Aku sama sekali tidak tahu tentang berita yang sedang Trending di media sosial. Lah kok bisa? Ya bisa aja, khan menurutku beritanya ga penting! sehingga tidak sempat terpikir untuk menyimpan lama-lama di otakku.

Sore itu Temanku mengirim pesan di setiap WAG yang ada. Yaaaa, Kami memang menjadi anggota di beberapa WAG. Karena ada beberapa kesamaan, sehingga tidak sengaja Kami terdampar bersama-sama dalam satu kelompok diskusi, pengajian, bisnis dan kehidupan sosial lainnya.

Selama masa Pandemi Covid 19 ini, Ia sangat gencar mengirmkan beragam tulisan tentang Covid 19. Aku telusuri semua Chatnya di WAG, beritanya dimonopoli oleh Covid 19. Aku masih ingat ketika pertama sekali memposting tentang Covid 19, ia sangat bersemangat. Terkadang caranya memposting, menelaah pesan tersebut lebih pakar dari pakar peniliti. Ia menampilkan data yang komplit baik hasil penelitian dalam dan luar Negeri.

Sebenarnya Saya suka dengan kebiasannya, karena Ia seorang yang sangat melek internet. Kemampuannya mendapatkan data riset, ebook dan beragam jurnal sangat membantu Kami melakukan pekerjaan. Karena setiap kami kesulitan tentang data, cukup kirim pesan ke Beliau dan tidak perlu menunggu lama data yang dibutuhkan langsung tersedia.

Kali ini pesan yang Ia kirimkan agak berbeda dan jauh dari kebiasaannya. Postingannya dimuali dengan Kata "PENTING!!!!" dan disertai dengan Tanda empat buah tanda seru. Pesannya berisi tentang seorang Store Manager sebuah Supermarket terpapar Virus COVID 19. Pesannya disertai dengan daftar beberapa supermarket yang telah dikunjungi oleh Store manager saat Beliau dinyatakan positip terpapar Covid 19. Dan pesannya diakhiri dengan himbauan untuk tidak mengunjungi Supermarket tersebut Dua Minggu kedepan, karena sedang di lockdown.

Mendapat pesan seperti itu, Aku mencoba mencari tahu kebenarannya. Bisa Kita bayangkan cepatnya berita itu menyebar ke WAG lainnya, tanpa didukung oleh pernyataan resmi dari Pihak yang berwenang dan manajemen Supermarket. Aku coba bandingkan dengan kejadian yang menimpa salah satu supermarket dimana seorang Pramuniaganya terpapar virus. Ketika berita itu tersiar, Aku langsung searching mencari kebenaran informasi tersebut. Dalam hitungan menit, informasi kudapatkan dan ada pengumuman resmi dari pihak berwenang dan pengelola supermarket tersebut. OK infonya valid.

Untuk kasus Store Manager tersebut, tidak ada informasi dari pihak berwenang maupun dari pengelola Supermarket. Yang Aku temukan adalah postingan yang sama tentang khabar burung Store Manager yang terpapar virus. Kalau kejadian yang satu ini Aku lebih serius untuk mencari tahu. Karena lokasi salah satu supermarket yang dikunjungi oleh store manager itu dekat dengan lokasi Kami tinggal.

Aku juga mencari apakah ada hak jawab dari pengelola Supermarket untuk membantah berita-berita itu. Saat ini memang serba dilematis, Kalau dibiarkan maka pesan tersebut akan menyebar secara liar dan dipenuhi dengan bumbu-bumbu yang mencekam. Ternyata, tidak Aku temukan respon dari supermarket untuk menanggapi pesan-pesan itu. "Wuah gawat nih!!! Pikirku.

Sebenarnya aku kenal dengan Store Manager dari Supermarket itu. Ia tinggal di sebelah Barat Kecamatan sedangkan Aku tinggal di sebelah Timur. Jadi secara fisik lokasi tinggal Kami berjauhan. Dari Hasil Monitor lewat PEDULI LINDUNGI, Aku menemukan bahwa Daerahku termasuk zona Merah dan Wilayah Beliau Zona Kuning. Aku sering berdiskusi dengannya tentang dinamika bisnis retail, karena Kami sama-sama punya ketertarikan dengan Bisnis dan Pemasaran.

Sebagai Store manager, Ia orang sangat cekatan dan berwawasan luar. Selain pernah bekerja di salah satu supermarket di luar negeri, Ia juga memiliki latar belakang Pendidikan Magister Management. Itu sebabnya kalau Saya berkunjung ke Super Market itu, Saya selalu menemui dirinya untuk ngobrol. Tetapi momen yang bebas untuk berdiskusi biasanya disaat Ia libur dan kebanyakan Kami lakukan via Telepon, Apalagi saat sekarang tentu lebih aman secara virtual.

Siang ini Aku sengaja mendatangi Supermarket itu untuk menemani Istri belanja keperluan. Saat Mobil Kami keluar komplek perumahan, situasi lalu lintas ramai dan kemacetan mulai bisa kunikmati lagi. Lebih dari enam bulan aku tidak menikmati kemacetan, karena proteksi masyarakat terhadap penyebaran virus ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun