Mohon tunggu...
Kang Isrodin
Kang Isrodin Mohon Tunggu... wiraswasta -

aku anak desa yang punya mimpi,membangun Indonesia dengan memulai dari desa untuk Indonesia, memulai dari park farmer PAKIS wujud dedikasi utk negeri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesederhanaan Itu, untuk Merah Putih-ku!

21 Mei 2016   16:42 Diperbarui: 21 Mei 2016   17:06 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
upacara hari kebangkitan nasional_20 mei 2016_MTs PAKIS_kp

Padamu Negeri Kami Berjanji...

Padamu Negeri Kami Berbakti...

Padamu Negeri Kami Mengabdi...

Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami...

Merah Putih kau bentangkan dihalaman sekolah kecil itu, nampak raut muka penuh penghayatan, belasan anak kampung yang sedang bertaruh untuk menjadi pemenang-pun terus bergeliat, walau kadang tertatih-tatih untuk mengenyam proses pendidikan atas pengajaran hidup didunia persekolahan.

Balutan kain coklat yang mereka kenakan (walau tak berseragam semua) berbaris berhadap-hadapan, sikap tegap bukti mereka pun siap untuk bangkit dan berjuang.

Lantunan lagu Bagimu Negeri, yang diciptakan Kusbini (sosok pejuang kemerdekaan melalui sebuah karya dan lagu) pun dinyanyikan satu persatu tanpa terkecuali.

Tepat hari itu,108 Hari Kebangkitan Nasional, balutan syair Bagimu Negeri-pun mampu membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air bagi mereka yang melantunkan penuh khidmat.

Berjanjilah, karena berjanji adalah hutang dan karena berhutang maka bayarlah janjimu?

Sebuah janji untuk negeri dihari kebangkitan, usai menyanyi penuh khidmat, mereka pun akhirnya menggoreskan tinta dilembar kertas putih, mereka yang hendak berjanji dari diri sendiri, mereka berjanji dihadapan teman sekaligus sebagai saksi. Kata mereka “kami anak desa berjanji akan terus belajar tak mengenal lelah guna menjadi generasi penerus bangsa Indoensia”.

Sebuah perwujudan adalah bukti bahwa belajar itu dimulai dari berbakti untuk negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun