Mohon tunggu...
Sekar Wijayanti
Sekar Wijayanti Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

fans sejati soto ayam.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tanggungjawab Kita untuk Mengajarkan Kebiasaan Sehat

25 Desember 2014   05:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:30 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_361616" align="aligncenter" width="300" caption="(sumber: dokumen pribadi. sekarwn)"][/caption]

Untuk mencapai tujuan yang besar, terkadang harus dimulai dengan langkah kecil, sebuah langkah yang sebenarnya sangat berarti. Mewujudkan Indonesia Sehat, salah satunya bisa kita mulai dengan menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarga sebaik mungkin. Sumberdaya manusia yang sehat adalah modal dasar untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Lalu, langkah kecil apa yang sangat berarti untuk menjadi sehat? Mudah sekali, mulailah dengan cuci tangan dengan benar. Prosedur cuci tangan dengan baik dan benar, harus memakai sabun dan air yang mengalir. Menggosok seluruh permukaan dan punggung tangan, sela-sela jari, kuku, dan dibilas dengan bersih, terakhir di keringkan dengan tisu atau handuk bersih.

[caption id="attachment_361617" align="aligncenter" width="300" caption="Cara cuci tangan dengan baik dan benar (sumber: http://1.bp.blogspot.com/-HBfnSSdlLqI/To-0OH2XZYI/AAAAAAAAADE/0SFk9uSgAKM/s1600/Cara+Cuci+Tangan+Lifebuoy.jpg)"]

1419431821782166475
1419431821782166475
[/caption]

Kedua tangan kita merupakan jalur utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh (seperti pernyataan Badan kesehatan dunia/WHO). Itu sebabnya, selain menjalankan gaya hidup sehat, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun akan mengurangi dan mencegah timbulnya penyakit. Pentingnya cuci tangan dengan sabun ini yang menjadi latar belakang PBB mencanangkan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia setiap tangga 15 Oktober. Dikutip dari Wikipedia, Hari cuci tangan pakai sabun sedunia adalah sebuah kampanye global yang dicanangkan oleh PBB bekerjasama dengan organisasi-organisasi baik pemerintah maupun swasta untuk menggalakkan perilaku mencuci tangan dengan sabun oleh masyarakat sebagai upaya untuk menurunkan tingkat kematian balita dan pencegahan penyakit yang dampak berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia. Salah satu tujuan dari kampanye ini adalah penurunan angka kematian untuk anak-anak dimana lebih dari 5.000 anak balita penderita diare meninggal setiap hari dan pengurangan pada biaya-biaya kesehatan dengan melakukan perubahan perilaku sederhana yaitu seperti mencuci tangan dengan sabun, yang menurut penelitian mampu menurunkan angka kematian akibat diare sebesar 50%.

Hampir semua hal kita lakukan dengan tangan, berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lain. Akan sangat berbahaya jika dengan banyaknya yang kita pegang itu, tidak bisa kita jamin kebersihannya. Misalnya saya, setelah ke toilet, sebelum menyentuh apapun harus mencuci tangan pakai sabun. Atau sebelum dan setelah makan, orang rumah wajib cuci tangan pakai sabun, bahkan ketika makan dengan sendok. Karena biasanya entah sadar atau tidak, kita akan tetap menyentuh atau memegang makanan kita.

[caption id="attachment_361618" align="aligncenter" width="300" caption="Hampir semua hal kita lakukan dengan tangan. Jadi, wajib untuk kita menjaga kebersihannya. (sumber: dokumen pribadi. sekarwn)"]

1419431936412531506
1419431936412531506
[/caption]

Langkah ini yang dibiasakan di keluarga saya, mulai dibiasakan semenjak dini (mulai saya kecil) dan sampai sekarang ke keponakan-keponakan saya. Selain sebelum dan sesudah makan, cuci tangan pakai sabun biasanya dilakukan pada saat: setelah dari luar (bepergian maupun main), setelah dari toilet, sebelum tidur, setelah bersih-bersih rumah, dan sebagainya. Saya termasuk orang yang rewel soal cuci tangan ini. Kalau di dapur, saya orang yang sering protes saat ibu saya habis memegang sesuatu misalnya kayu, sapu atau apapun yang mungkin tidak membuat tangan “terlihat” kotor dan kemudian tidak cuci tangan. Karena setelah itu pasti Ibu saya meneruskan masak memasak, mengambil makanan, dan aktivitas lain yang membutuhkan tangan bersih. Tangan yang terlihat tidak kotor bukan berarti bebas kuman. Tetapi karena orang memang sering lupa, jadi di dalam rumah sudah wajib untuk saling mengingatkan. Selain itu juga, mbak di rumah setelah bersih-bersih biasanya saya sering rewel meminta untuk mencuci tangan sebelum beraktivitas yang lain. Supaya kuman tidak berkembang biak lebih banyak dan menyebabkan penyakit. Bayangkan kuman itu menempel di kuku kita, di punggung tangan, di telapak tangan, di semua bagian tangan. Akan sangat rentan penyakit ketika kita tidak membiasakan cuci tangan.

Penyakit yang sering ditimbulkan karena tangan yang kotor adalah diare, cacingan, demam/flu, infeksi mata, dan sebagainya. Penyakit-penyakit yang terlihat ringan ini akan sangat berbahaya, seperti misalnya diare, yang tadi sudah saya tulisakan merupakan salah satu penyakit mematikan. Bayangkan kalau banyak orang dari semua generasi di Indonesia terutama usia produktif banyak dalam kondisi tidak sehat, secara otomatis ini berarti sumberdaya manusia Indonesia bukanlah sumberdaya manusia yang unggul. Padahal modal penting dari sumberdaya manusia Indonesia antara lain pendidikan dan kesehatan. Semua generasi, baik tua, muda, bahkan balita harus dilindungi kesehatannya. Tidak hanya generasi tua, sebagai generasi yang biasa dianggap lebih rentan terserang penyakit, pada kenyataannya bahkan generasi muda dan juga balita tidak kalah mudahnya terkena penyakit jika kebersihan tidak dijaga.

[caption id="attachment_361628" align="aligncenter" width="300" caption="Si Mbak sedang cuci tangan setelah bersih-bersih rumah (sumber: dokumen pribadi. sekarwn)"]

14194326161994521197
14194326161994521197
[/caption]

Mengajarkan cuci tangan dengan benar harus dimulai dari usia dini. Menurut salah satu teman, dia mengajarkan sang anak cuci tangan dengan sabun terutama sebelum makan, setelah makan, sehabis main di luar, dan setelah dari toilet, berikut penuturannya, “Saya harus membiasakan dia mencuci tangan dari kecil supaya terbiasa dan nanti akan ingat untuk melakukan. Kalau diajarin pas dia sudah besar, akan sangat sulit sekali. Pasti sudah banyak alasan untuk mengelak”. Ini salah satu alasan kenapa harus mengajari anak-anak mencuci tangan dari kecil supaya kebiasaan ini lebih mudah diingat sang anak dan mereka belum banyak alasan. Jika kebiasaan ini dikerjakan terus menerus, akan lebih besar kemungkinan sang anak akan membudayakan sampai dewasa kelak. Hampir sama dengan teman di atas, salah satu teman lain juga menceritakan bagaimana dari kecil sudah mengajari sang anak mencuci tangan dengan sabun misalnya setelah dari toilet, “Nanda (nama anak) setelah dari toilet misalnya BAB pasti dibiasakan cuci tangan dengan sabun. Ini supaya dia tidak gampang sakit dan terjaga kebersihannya”. Saya juga sering “bawel” terhadap para keponakan-keponakan saya. Setelah beraktivitas terutama yang menyebabkan tangan kotor baik terlihat maupun tidak, mereka wajib cuci tangan dengan sabun. Tidak ada alasan “gak kotor” dan “nanti aja”. Ini penting karena mengingat anak kecil kurang memperhatikan apa yang dipegang dan dampaknya terhadap kesehatan. Karena itu pelan-pelan kita harus menjelaskan.

[caption id="attachment_361631" align="aligncenter" width="300" caption="Habis dari toilet, biasakan cuci tangan ya! (sumber: dokumen pribadi. sekarwn)"]

14194327242054898452
14194327242054898452
[/caption]

Kenapa “melindungi” kesehatan anak usia dini ini sangat penting. Buat saya, mereka adalah generasi masa depan. Merekalah yang nantinya akan meneruskan kebiasaan baik yang sedari kecil kita ajarkan. Mereka akan meneruskan kepada teman, lingkungan, generasi yang berikutnya, dan seterusanya. Mereka akan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Merekalah yang akan meneruskan usaha kita untuk menciptakan Indonesia yang Sehat, dan dengan itu, akan lebih mudah menciptakan Indonesia yang jauh lebih baik. Kita akan memiliki generasi dengan kualitas yang baik, kesehatan baik, angka harapan hidup akan lebih tinggi, penghematan biaya kesehatan yang kemudian akan dapat digunakan untuk banyak hal demi mencapai pembangunan di Indonesia, dan sebagainya. Saat ini, kita yang memiliki peranan untuk memberikan kesadaran kepada mereka tentang bagaimana menjaga kesehatan diri dan lingkungan dengan baik. Nantinya, di tangan mereka peranan ini akan diteruskan, dan kemudian diteruskan lagi oleh generasi berikutnya.

[caption id="attachment_361632" align="aligncenter" width="300" caption="Generasi Sehat untuk Indonesia Sehat (sumber: dokumen pribadi. sekarwn)"]

1419432835239833825
1419432835239833825
[/caption]

Mari kita teruskan kebiasaan baik, cuci tangan dengan baik dan benar ya!

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun