Dahulu saat kelas 12 aku bingung untuk melanjutkan kuliah atau bekerja saja, saat berbincang dengan temanku kebetulan mereka memilih untuk bekerja, tiba-tiba datang seorang tetangga dan bertanya.
"kamu lulusan SMK ya Sha?"
"iya bu"
"ah lulusan SMK mah biasanya pada nggak kuliah banyak juga yang jadi pengangguran, anak saya mah sudah enak dapat kuliah sambil kerja."
Shava yang berbincang dengan ibu itu pun hanya terdiam dan membalasnya dengan senyuman.
Orang tuaku berharap untuk aku berkuliah karena kakakku tidak melanjutkan kuliah. Pada saat menjelang kelulusan SMK aku dipilih oleh wali kelasku untuk mengikuti seleksi Perguruan Tinggi Negeri dan aku mengikutinya tanpa sepengetahuan orang tuaku. Pada saat seleksi Perguruan Tinggi Negeri pertama aku tidak lolos dengan segala  jurusan yang aku pilih, lalu aku mengikuti seleksi ke dua yakni seleksi Perguruan Tinggi Islam Negeri juga tanpa sepengetahuan kedua orang tuaku. pada saat memilih jurusan aku berdiskusi dengan temanku jurusan apa yang dipilih.
"Sin, jurusan apa ya yang terakhir aku pilih aku bingung tinggal satu jurusan lagi yang belum diisi?"
"sudah pilih saja itu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Shava, kalaupun sulit saat belajar kamu masih bisa mengikuti pembelajaran, tidak seperti bahasa Arab, hahaha"
"hahaha, bisa saja kamu Sin baiklah aku pilih saja Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, aku sudah bingung memilih jurusan mana lagi Sin."
Shava pun memilih jurusan tersebut, waktu pengumuman seleksi pun tiba. Shava yang sedang bermain dengan kawan lainnya ditelepon oleh Sinta dan Sinta bertanya.
"bagaimana  Shava apakah kamu sudah membuka pengumumannya?"