Mohon tunggu...
Sekar Ayu
Sekar Ayu Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia Kecil Berharap Bisa Bermanfaat Besar.

menulis adalah bagian dari mengeluarkan energi dan isi kepala, saat sibuk bertanya dan menganalisa dari sudut pandangku. #ssayuf

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Belajar Mengendalikan Diri, Kunci untuk Tenang

3 Agustus 2021   16:40 Diperbarui: 3 Agustus 2021   17:02 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar mengendalikan diri, hari ini jadi teguran besar untuk diri sendiri. Keinginan yang diri yang mau melakukan semuanya serba cepat ternyata bisa jadi salah karena tidak teliti. Kesalahan kecil bisa berdampak besar, karena tergesa-gesa. 

Lalu kenapa manusia bisa tergesa-gesa dan akhirnya tidak bisa mengendalikan diri? bisa jadi karena mereka terbawa dengan emosinya, atau banyak pikiran dikepala mereka yang mengharuskan mereka menyelesaikan banyak hal dalam satu waktu. 

Kalau di tinjau dalam ranah Islam dalam Alqur'an Allah menjelaskan  "Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku maka janganlah kamu meminta Aku menyegerakannya." (QS al-Anbiya [21]: 37). 

Mungkin saya minim ilmu dalam mentafsirkannya, tapi mari kita coba artika bahwa Allah sudah memperingati manusia untuk tidak tergesa-gesa dalam segala hal, dan jangan meminta untuk menyegerakannya karena Allah sudah tahu waktu dan momen yang tepat untuk menghujudkannya. 

Berangkat dari ayat diatas, sebenarnya kita sudah mempunyai alasan dan pacuan untuk melangkah dalam hidup, tidak tergesa-gesa. Tapi sering kali implementasi dalam kehidupanya berbeda. Proses manusia pun untuk bisa stabil dalam mengendalikan diri berbeda-beda, dan tidak bisa disamakan. 

Pendapat kontrol diri diungkapkan oleh Colhoun dan Acocella (1990), Tangney, Baumeister & Boone (2004), Averill (2011). Calhoun dan Acocella (1990) kontrol diri adalah pengaturan proses-proses fisik, psikologis, dan perilaku seseorang, dengan kata lain serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri. Pengertian yang di maksud menekankan pada kemampuan dalam mengelolah yang perlu di berikan sebagai bekal untuk membentuk pola prilaku pada individu yang mencakup dari keseluruhan proses yang membentuk dalam diri individu ynag berupa pengaturan fisik, psikologis, dan perilaku.  

Kontrol diri sangat dibutuhkan untuk setiap individu, selain karena kita mahluk sosial  dalam Agama pun sudah dijelaskan bahwa pentingnya manusia untuk tidak tergesa-gesa. Faktor yang dapat mempengaruhi manusia mengkontrol dirinya adalah, faktor internal dan eksternal. 

Ghufron & Risnawati (2012) membagi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kontrol diri menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Faktor Internal, semakin bertambah usia seseorang maka semakin baik kemampuannya untuk mengkontrol diri

2. Faktor Eksternal, adalah lingkungan terutama orang tua mempunya andil besar untuk menentukan bagaimana kemampuan mengkontrol diri seseorang. 

Belajar mengendalikan diri untuk hal-hal kecil, mungkin bisa jadi cara untuk lebih cepat dalam mengendalikan diri.  Sederhana untuk melakukan pekerjaan, saat menulis sesuatu belajar untuk pelan-pelan dan perhatikan bacaannya agar tidak ada salah. Saat sedang melakukan pekerjaan lain, pelan-pelan melakukannya agar tidak ada kesalahan manusia yang menyebabkan luka atau lain sebagainya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun