Mohon tunggu...
Sekar AprianiPithaloka
Sekar AprianiPithaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo, Assalamu'alaikum, wr, wb. Saya Sekar Apriani Pithaloka dari Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Salam kenal 🙏🏻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Pergerakan Rakyat Filipina Menuju Nasionalisme Kemerdekaan Filipina" (Filipina-Spanyol)

19 Juni 2021   10:18 Diperbarui: 19 Juni 2021   10:57 2507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : m.kaskus.co.id

 

pendahuluan 

Kemerdekaan bangsa yang hakiki yang diakui oleh seluruh negara baik negara barat, negara timur, dan negara asia merupakan impian semua negara yang terlepas dari semua belenggu penjajahan kolonialisme dan imperalism. Semenjak adanya Renaissance dan Revolusi Industri dunia-dunia barat dan timur mulai berlomba-lomba untuk menguasai kekayaan serta pemerintahan negara-negara jajahannya. Apalagi semenjak Terusan Suez dibuka yang memudahkan kapal-kapal mereka dalam berlayar menuju daerah jajahan yang mereka inginkan. Negara yang menjajah Asia Tenggara umumnya hampir sama seperti Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, Jepang, dan Perancis. Kemerdekaan merupakan suatu hal yang sangat berharga bagi sebuah negara yang menyimpan sebuah cerita mengenai suka duka nya tersendiri, terutama dari hasil jerih payah para pejuang yang rela mengorbankan keluarga, harta, dan nyawa demi kemerdekaan negaranya.

Filipina merupakan salah satu negara yang berada di Kawasan Asia Tenggara, yang ber ibu kota di Manila. Letak wilayah Filipina dengan negara-negara tetangga nya di sebelah utara Filipina berbatasan langsung dengan Laut Cina dan Taiwan, di sebelah timurnya berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik, bagian selatannya berbatasan langsung dengan Indonesia, dan sebelah barat berbatasan dengan Malaysia serta Laut Cina Selatan. Sama seperti Indonesia sebagian wilayah Filipina merupakan kepulauan. Penduduk asli Filipina merupakan orang-orang yang telah mendiami lama pulau itu, setidaknya ada tiga suku bangsa yang dipercaya sebagai penduduk asli pulau Filipina yaitu : pertama orang-orang Negrito yang mendiami wilayah disekitar Sulu yang merupakan suku bangsa pertama yang mendiami pulau Filipina. Kedua, Suku Bangsa Melayu. Ketiga,  Igorit dan Ifugao yang mendiami wilayah pegunungan Cordilerra dibagian utara wilayah Filipina.

 Wilayah Asia Tenggara sebagian besarnya memiliki kemiripan yang hampir sama salah satunya kemiripan kesamaan nasib bekas jajahan negara-negara barat. Untuk Filipina sendiri merupakan bekas negara jajahan Spanyol dan Amerika Serikat. Nama Filipina sendiri diambil dari peristiwa ketika Raja Spanyol mengirimkan armada ekspedisi yang dipimpin oleh Garcia Jofre de Loasia (1525), Alvaro de Saavedra (1527), Ruy Lopez de Villalobos (1542) dan Miguel Lopez de Legazpi (1564) yang memberi nama ‘Las Filipinas’ yang mengikuti nama Pangeran Philip II sehingga jadilah Filipina.

Kedatangan Spanyol Ke Filipina 

Kedatangan pertama bangsa Spanyol ke Filipina dipimpin oleh seorang navigator berkebangsaan Portugis yang bernama Ferdinand Magelan yang berhasil mendarat di Cebu, Filipina pada tahun 1521 dengan mempunyai Motif kedatangan Spanyol ke Filipina awalnya sebagai batu loncatan untuk mengeruk kekayaan Hindia-Timur (Rempah-rempah/Maluku) namun, setelah Portugis dan Belanda datang ke Nusantara menutup kemungkinan Spanyol untuk menguasai Nusantara oleh karena itu Spanyol tetap mempertahankan Filipina. Tujuan utama ekspansi Spanyol ke Filipina pada abad ke-15 dan 16 yaitu untuk menyebarkan agama Kristen Katolik ke daerah Filipina Tengah selain itu juga bertujuan untuk berdagang. Tidak semua wilayah Filipina dapat dikristenisasikan contohnya dibagian Selatan Pulau Mindano dan Kepulauan Sulu sudah ada pengislamisasian di kedua wilayah tersebut sehingga orang-orang Spanyol menyebut nya ‘Orang Moro’ atau ‘Orang Hitam’. Untuk melancarkan aksinya dalam bidang administratif, sejak tahun 1589 Spanyol memberlakukan sistem pajak (diluar pajak untuk gereja) yang dilakukan dengan sistem tebusan oleh orang-orang yang disebut encommendero. Setiap encommendero memiliki hak dan kewajiban untuk menarik pajak kira-kira 6.000 kepala keluarga disatu daerah yang telah ditentukan. Upeti ini tidak hanya dibayarkan dalam bentuk mata uang saja tetapi juga tenaga kerja dan barang-barang.

Pada masa kekuasaan Spanyol, gereja memiliki kewenangan yang sangat besar bahkan mengalahkan kewenangan pemerintah sipil. Para biarawan menjadi simbolisasi gereja dengan negara. Tingkatan sosial yang diberlakukan Spanyol terletak pada superioritas militer dan agama, kebijakan hukum dan pajak memperkuat posisinya, sementara kepemilikian tanah memperkuat ekonominya. Hampir semua posisi pemerintahan dan gereja dikhusus untuk orang-orang Spanyol kecuali untuk jabatan yang rendah. Salah satu tujuan Spanyol datang ke Filipina yaitu untuk menyebarluaskan pengaruh agama katolik ke seluruh Filipina, oleh karena itu para pendeta, biarawan, dan biarawati mempunyai tangggung jawab besar untuk mengajak penduduk Filipina untuk masuk ke dalam agama kristen dengan iming-imingan dia akan terbebas dari pajak yang telah diberlakukan serta mendapatkan perlindungan dari gereja. Para biarawan melatih penduduk lokal untuk menjadi pendeta sekuler (rohaniawan paroki).

Munculnya Gerakan Nasionalisme 

 Munculnya gerakan nasionalisme di Filipina dikarenakan ketidaksukaan mereka terhadap sistem penjajahan yang diberlakukan oleh Spanyol, karena sistem ini banyak merugikan rakyat Filipina. Seperti eksploitasi yang dilakukan oleh sistem perpajakan dan para tuan tanah terhadap rakyat Filipina. Lalu, diskriminasi yang begitu nyata yang dilakukan sistem pemerintahan Spanyol terhadap rakyat Filipina. Dan kurangnya perhatian pemerintahan Spanyol terhadap pendidikan rakyat dan kemajuan rakyat Filipina pada umumnya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun