Sejumlah organisasi aktivis 98 menggelar menggelar diskusi kebangsaan sekaligus buka puasa bersama di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Beberapa organisasi yang hadir diantaranya Syarikat, Progres, Pena dan Jari 98 Bergerak.
Dalam pertemuan itu, para aktivis 98 membahas berbagai masalah kebangsaan termutakhir, termasuk soal maraknya pemahaman radikal dan terorisme di Indonesia.
Ketua Progres 98, Faizal Assegaf mengatakan bahwa maraknya aktivitas terorisme sekarang karena salah satunya ada wahana yang menyuburkan gerakan dan paham radikalisme dan terorisme di Indonesia. Wahana tersebut adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Untuk itu, Faizal menyerukan kepada para hadirin agar mulai membendung pengaruh kekuatan politik yang justru memompa semangat radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Bahkan, Faizal pun mengajak kepada seluruh aktivis 98 yang hadir, baik dari Syarikat 98, Pena 98, Jari 98 maupun organisasinya sendiri yakni Progres 98, untuk mulai melakukan gerakan boikot dan bubarkan PKS. Semua itu demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia.
Menurutnya gerakan 98 harus segera menyelamatkan peradaban reformasi. Ancaman yang paling nyata saat ini adalah radikalisme, Â yang dioknumi oleh PKS. Oleh karenanya, semua sudah sepakat bila PKS harus bubar.
Sejauh ini, terdapat beberapa bukti bahwa PKS mendukung gerakan radikal dan terorisme, diantaranya, pidato eks Presiden PKS Anis Matta yang cenderung mendukung gerakan radikal dan terorise, khususnya Osama bin Laden.
Selain itu, kaderisasi PKS juga condong mendoktrinkan paham radikal di internal partai yang kini dipimpin oleh Sohibul Iman itu.
Anehnya, segala bukti tersebut tidak ada bantahan dari satu pun kader PKS. Dengan kondisi semacam itu, maka seakan menunjukkan kebenarannya bila parpol tersebut memang pro pada gerakan terorisme.
Untuk itu, PKS sudah harus dibubarkan sebagai organisasi politik di Indonesia. Faizal pun memberikan saran kepada para aktivis 98, agar pembubaran PKS bisa dilakukan dengan mengkerdilkan parpol tersebut di kancah perpolitikan di Indonesia.
Yaitu, caranya dengan menyatakan bahwa kudeta politik dan gulingkan partai itu di Pemilu 2019. Bila mereka mengkampanyekan gerakan #2019GantiPresiden, maka kita harus mendorong gerakan #2019PKSBubar.