Mohon tunggu...
Must Wildan
Must Wildan Mohon Tunggu... Guru - masih belajar menulis

sang pencari yang terkadang berhenti dan melanjutkan kembali

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian Kurikulum, Bagaimana Dengan Kurikulum 2013

22 September 2013   12:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:33 10566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dari sisi kebahasaan, seperti yang dikutip oleh Binti Ma’unah dari kamus Webster tahun 1812, kurikulum berarti (1) a race course, a place for running, a chariot, (2) a course, in general, applied particullary to the course of study in university (Ma’unah, 2005: 1). Namun menurut S. Nasution istilah kurikulum baru muncul dalam kamus 1856, dan itu pun penggunaannya baru di dalam bidang olah raga. Kemudian istilah kurikulum digunakan di dalam dunia

pendidikan dan ditulis dalam kamus Webster tahun 1955 dan diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran atau kuliah di sekolah atau perguruan tinggi yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijazah atau tingkat, juga keseluruhan pelajaran yang disajikan oleh suatu lembaga pendidikan (Nasution, 2005: 1).

Banyak terjadi perdebatan terkait pengertian kurikulum. Dalam pengertian di atas kurikulum lebih diartikan sebagai terkait mata pelajaran dikelas saja. Namun Binti Ma’unah dengan merujuk pada pendapat J.G. Taylor dan William H. Alexander berpendapat bahwa kurikulum adalah semua pengalaman belajar atau pengalaman pendidikan bagi siswa (Ma’unah, 2005: 2).

Tanpa mengesampingkan perdebatan-perdebatan tersebut, pemerintah RI dalam UUSPN menyebutkan bahwa:

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan isi pelajaran, bahan kajian, dan cara penyampaian serta penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman  penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar.

1.    Landasan Kurikulum

Bila kurikulum dikaitkan denga hal-hal yang praktis-aplikatif maka akan lebih cenderung berkenaan dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh perencana kurikulum dalam menyusun bidang matapelajaran sesuai tingkat pendidikan. Oleh karena setiap jenjang pendidikan selalu memiliki perbedaan di dalam banyak hal maka dalam penyusunan kurikulum harus berlandaskan pada  landasan yang jelas. Binti Ma’unah menyebutkan 5 landasan dalam hal ini, yaitu:

landasan filosofis

landasan sosial budaya

landasan  psikologis

hakikat pengetahuan (Ma’unah, 2005: 5),

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun