Mohon tunggu...
Must Wildan
Must Wildan Mohon Tunggu... Guru - masih belajar menulis

sang pencari yang terkadang berhenti dan melanjutkan kembali

Selanjutnya

Tutup

Nature

Nuklir, Jangan Sebatas Wacana

1 November 2013   15:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:43 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Usia bumi semakin lama menjadi lebih tua, penggunaan energi yang berasal dari perut bumi bisa saja habis karena setiap waktu terus diambil untuk memenuhi kebutuhan energi di dunia, khususnya indonesia. Dengan menipisnya sumber daya alam yang ada di indonesia, ada baiknya pemerintah lebih tegas lagi dalam menyikapi masalah energi.

Energi yang menjadi dambaan masyarakat modern adalah energi yang mempunyai manfaat besar dan mengandung bahaya kecil (jika perlu bebas bahasa) seperti radiasi, rumah kaca dan lain sebagainya. Salah satu energi tepat guna pada masa sekarang adalah nuklir.

Nuklir, mendengar kata tersebut yang terlintas di benak setiap orang adalah bom nuklir di Hirosihima. Ingatan orang indonesia sangat hapal tentang itu, karena bom tersebut indonesia merdeka, meskipun banyak faktor penting lainnya yang menjadikan indonesia merdeka. Dari hal tersebut jika orang indonesia mendengar kata nuklir yang terlintas hanyalah alat pembunuh masal, padahal tidak begitu. Di negara maju dan berkembang nuklir digunakan tidak hanya oleh masyarakat militer saja, tapi dapat juga dinikmati oleh masyarakat sipil. Penggunaan energi nuklir di negara-negara tersebut dijadikan sebagai PLTN atau pembangkit listrik tenaga nuklir.

Di indonesia sampai dengan detik ini mempunyai tiga reaktor nuklir, masing-masing reaktor berada di serpong banten, bandung, dan yogyakarta. Namun reaktor-reaktor tersebut masih saja diatas kertas, belum sampai pada pelaksanaan membuat pembangkit listrik tenaga nuklir.

Untuk masalah ilmu, wacana dan beberapa isu nuklir orang indonesia tidak bodoh, bahkan terkenal dengan kecerdasaannya, namun naasnya untuk masalah nuklir digunakan sebagai tenaga pembangkit listrik terus saja berkutat pada pro dan kontra sejak tahun 1954 pada waktu berada di bawah Lembaga Tenaga Atom atau LTA.

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menjadikan nuklir sebagai sumber listrik indonesia, hal ini dikarenakan stok bahan bakar (khusus listrik) semakin hari semakin menipis. Indonesia harus berani dan tegas untuk masalah ini. Sebenarnya energi nuklir tidak dikonsumsi oleh mereka negara maju saja, tidak sedikit negera berkembang yang telah menggunakan nuklir sebagai pembangkit listrik seperti vietnam dan vietnam, malah ada kabar kalau tetangga kita malaysia sedang membangun PLTN.

Indonesia, sebagai negara berkembang harusnya bisa mensikapi nuklir sebagai sumber energi yang positif, jangan terus mengingat bahaya nuklir. Memang PLTN juga mempunyai sisi negatif akan tetapi sampai dengan sekarang negara pemakai nuklir sebagai pembangkit listrik enjoy dan menikmati penghematan energi bumi mereka. Bayangkan saja 20 gram uranium itu setara dengan 2 ton batu bara. Dengan nuklir kedepannya indonesia tentunya bisa menghemat energi yang dimiliki.

PLTN akan menjadi wacana belaka jika tidak ada implementasi dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Sebagai masyarakat modern tentunya kita juga harus sadar energi agar bisa menghemat energi yang berada di bumi pertiwi kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun