Media sosial sangat sering digunakan sehari hari entah untuk hal besar maupun hal kecil semua dapat diunggah dan di publikasikan secara luas. Hal ini mendapatkan pro dan kontra, meskipun begitu tetap menjadi konsumsi publik yang menarik.
Seperti halnya trend Flexing, maraknya trend flexing di sosial media sekarang sering menjadi perbincangan publik. Trend Flexing kini menjadi konsumsi dan perbincangan publik.Â
Banyak orang yang memamerkan pencapaian segala hal yang dimiliki untuk kepuasan hati. Keberadaan media sosial di zaman sekarang ini tentu membuat flexing semakin mudah ketika kita memiliki sesuatu untuk dipamerkan.Â
Setiap manusia juga ingin sebagai seseorang yang memiliki kekayaan, menarik secara fisik, cerdas, dan populer.
Apa itu Flexing?
flexing itu sendiri secara harfiah berarti 'pamer'. Sementara menurut Cambridge Dictionary, flexing adalah menunjukkan apa yang dimiliki atau diraih tetapi dengan cara yang dianggap oleh orang lain tidak menyenangkan.
 Beberapa kali trend Flexing ini viral di media sosial seperti trend menunjukkan saldo ATM, rumah mewah, liburan, belanja dll .Trend flexing sering terdapat di media sosial Instagram, TikTok, Youtube dll.
Menurut pakar Merriam Webster, flexing adalah "flex" yang bermakna menunjukkan atau mendemonstrasikan. Jika merujuk fenomena yang akhir-akhir ini terjadi, flex bermakna memamerkan kekayaan.Â
Kata flex juga dapat bermakna melenturkan otot seseorang, yang artinya kata flex digunakan untuk menunjukkan seberapa kuat fisik seseorang dan seberapa kuat saat seseorang bertarung.
Tujuan flexing
Flexing ini memiliki berbagai tujuan terutama untuk kepuasan hati selain itu flexing untuk menunjukkan status sosial seseorang, pencapaian, kesuksesan, kekayaan dan kemampuan.Â