Mohon tunggu...
Seila Reisya Rizqiya
Seila Reisya Rizqiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Webinar Relasi Agama dan Sains: Strategi Dakwah dalam Anjuran Menjaga Imunitas di Era New Normal

31 Juli 2021   12:26 Diperbarui: 31 Juli 2021   12:43 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram dari Rumah (KKN-MIT DR) ke 12 Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo selenggarakan Webinar Relasi Agama dan Sains tentang pentingnya strategi dakwah dalam menyuarakan untuk menjaga imunitas di era new normal. Rabu (28/07).

Tema dari webinar ini adalah "Penyesuaian Strategi Dakwah Keislaman dalam Menjaga Imunitas di Era New Normal" dengan latar belakang bahwa menjaga imunitas di masa pandemi tentu sangatlah penting agar kesehatan tetap terjaga. Dan dalam menyuarakan ajakan melalui dakwah untuk menjaga imunitas tersebut, perlu adanya strategi yang tepat agar dapat diterima dengan baik oleh mad'u.

Webinar yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom Meeting diikuti oleh lebih dari 80 peserta dari berbagai kalangan. Dihadiri oleh Dwimei Ayudewandari Pranatami selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 43, juga M. Rikza Chamami selaku Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang.

Dokpri
Dokpri
"Kegiatan dakwah harus terus dilaksanakan dan tidak boleh dihentikan walaupun melalui penyesuaian dari kajian offline ke kajian online," ucap Dwimei dalam sambutannya.
Webinar Relasi Agama dan Sains ini mengundang dua narasumber. Yaitu Usfiyatul Marfu'ah, dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) dan Saifullah Hidayat dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Keduanya merupakan dosen di UIN Walisongo Semarang.

Usfiyatul menyampaikan bahwa setiap orang mengembang posisi sebagai da'i meskipun konteksnya tentu berbeda-beda. Sebab berdakwah itu tidak hanya dalam konteks Al-Qur'an saja, tetapi juga disesuaikan dengan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat saat ini.

"Yang namanya dakwah itu tidak selamanya harus menyampaikan ayat-ayat Al Qur'an saja tanpa menafsirkan dan memahaminya di dalam kehidupan masyarakat saat ini," ujarnya.

Kemudian sebagai narasumber kedua, Saifullah Hidayat menjelaskan tentang sistem imun dan bagaimana mekanisme pembentukan kekebalan dalam tubuh manusia. Karena ini ada kaitannya dengan keberlangsungan dakwah di era pandemi ini.

Menurut saifullah, adanya virus covid-19 ini merupakan bentuk ujian atau teguran dari Allah SWT agar kita mampu untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya. Tidak cukup hanya itu,  manusia tentu harus berikhiar juga. Saifullah kemudian menjelaskan dua bentuk ikhtiar. Yaitu ikhtiar bathin dengan senantiasa berdoa kepada Allah SWT dan ikhtiar dhohir seperti selau menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerinta untuk vaksin.

"Mari kita mengikuti anjuran pemerintah untuk vaksin, agar dapat membentuk kekebalan tubuh bagi kita dalam melawan virus corona. Dan juga melindungi orang-orang terdekat kita" pungkas Saifullah.

Reporter : Seila, Hilmi, dan Athiyyah
Editor : Avita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun