Mohon tunggu...
Nova Listiani
Nova Listiani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Produk Makarel yang Menjadi Sorotan

3 April 2018   11:33 Diperbarui: 3 April 2018   11:42 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Berbagai sumber (Edit pribadi)

Sudah lebih dari seminggu ini, makanan kaleng berupa ikan menjadi sorotan dan berita menarik...sejak pertama kali ditemukan makarel dalam kaleng mengandung cacing di salah satu toko di Kecamatan Rengat, Inhu.   Selanjutnya, beberapa daerah lainnya banyak yang langsung tanggap melalui gerak cepat diantaranya melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan pengecekan di laboratorium dari sampel yang diambil. Akhirnya, BPOM menindak lanjuti terhadap produk sejenis dan mengindentifikasikan 27 merek baik dari produk impor maupun produk dalam negeri dengan bahan baku hasil produk Cina terindentifikasi mengandung cacing.

Menjadi hal yang luar biasa, dan akhirnya dapat dipahami/dimaklumi...setelah diperhatikan kalender tahun 2018 ini bahwa kejadian menarik ini terjadi menjelang bulan puasa atau sekitar 1,5 bulan lagi warga masyarakat yang menunaikan ibadah puasa dipastikan akan menggunakan salah satu menu puasa (dalam 1 bulan puasa Ramadhan) dengan menu andalan berupa makan kalengan ini  
Perkembangannya informasi di kalangan masyarakat terkait produk makarel mengandung cacing ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi konsumen. 

Temuan cacing dalam makanan olahan kaleng dapat menimbulkan anggapan bahwa produk sarden atau makarel adalah produk pangan yang tidak aman padahal makanan ini banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini menjelaskan bahwa sistem pengawasan terhadap makanan yang beredar di pasar belum dilaksanakan secara maksimal dari perusahaan yang memproduksi makanan tersebut. 

Padahal seperti kita ketahui bahwa untuk memproduksi makanan kaleng yang akan diekspor sudah pasti melalui tahapan-tahapan yang ketat mulai dari sisi hulu hingga hilir (dibekukan sampai suhu -40 C dan dipanaskan sampai 65 C dan adanya team quality control yang merupakan faktor utama untuk menjaga kualitas produk dari industri pengolahan ini.

Jika dilihat dari proses tahapan tersebut....sangat kecil kemungkinan itu dapart terjadi ataupun keberadaan cacing tersebut bisa dihindari jika produksi ikan kaleng tersebut melewati proses pemanasan dan pendinginan sesuai standar operasi prosedur yang diterapkan secara ketat oleh produsen.  Namun, fakta membuktikan....masih terdapat parasit cacing dalam produk tersebut.

Untuk itu Kementerian Kesehatan melalui BPOM dan mengacu pada Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan terhadap konsumen, telah melakukan tindakan awal yang benar dengan menarik produk yang terindikasi mengandung cacing dan juga apresiasi para pelaku usaha yang sudah merespon dengan baik terkait penarikan produk makanan kaleng makarel ini.

Artinya bahwa ada satu pemahaman yang sama dan adanya itikat baik dari pemerintah maupun produsen untuk melindungi konsumen. Selanjutnya untuk membuktikan penyebab adanya cacing tersebut perlu penelitan terhadap kasus tersebut dengan melibatkan unsur Akademis, BPOM, dan pihak terkait lainnya agar hasil temuan tersebut menjadi valid dan dapat dipercaya serta diterima semua pihak. Khusus bagi masyarakat perlunya teliti dan jeli terhadap produk yang akan dibeli dengan cara  lihatlah tanggal kadaluwarsa, atau  tanggal expired dari produk makanan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun