Mohon tunggu...
Sefri Ton
Sefri Ton Mohon Tunggu... Penulis - Sang Pujangga

Suka jalan, suka nulis, suka nyanyi, suka main bola, suka hati

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Kanjuruhan Malang, 7 Solusi Sepak Bola Indonesia

3 Oktober 2022   01:20 Diperbarui: 3 Oktober 2022   01:29 11801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tragedi kematian supporter dalam sepak bola Indonesia terus bertambah. Berdasarkan data Save Our Soccer (SOS), bahwa kompetisi sepakbola di Indonesia sejak 1994 menunjukan bahwa tingkat kematian supporter sangat tinggi. Data perbulan Juni menunjukan sudah 78 orang supporter tewas. Naasnya lagi pada malam minggu (1 Oktober 2022) terjadi lagi tragedi yang sangat mengejutkan dunia sepak bola Indonesia dan sepak bola dunia. Pasalnya pada saat itu pertandingan antara Arema Malang versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan yang berakhir ricuh. Pertandingan ini berjalan sangat sengit mengingat persaingan dan fanatisme kedua tim. Pertandingan diakhiri dengan kemenangan untuk tim tamu yaitu Persebaya Surabaya dengan skor 3 dan Arema Malang skor 2. Supporter tuan rumah tidak menerima kekalahan ini sehingga terjadilah kericuhan hingga menewaskan 174 orang dan 300 lebih orang terluka.

Tragedi Kanjuruhan Malang menambah jumlah kematian supporter tim sepakbola di Indonesia menjadi 252 orang tewas dan 300an orang terluka. Data kematian supporter ini berasal dari 9 tim sepak bola di Indonesia . Kesembilan tim antara lain dari Timnas Indonesia (4 orang), Persija (9 orang), Persib (8 orang), PSIS (5 Orang), Persita (4 orang), PSMS (3 orang), dan PSIM (3 orang). Persebaya dan Arema sebnyak 216 orang.

Kematian supporter umumnya dikarenakan terjadi pengeroyokan, pemukulan dengan benda, terinjak, terjatuh dari kendaraan, atau terjatuh dari tribun, serta terkena petasan. Kematian lain juga bersumber dari petugas keamanan yang menyemprotkan gas air mata dan tembakan peringatan pada saat mengamankan kericuhan yang terjadi. Jika cermati kejadian kericuhan hingga terjadi kematian ini dikarenakan fanatisme supporter. 

Sepak bola Indonesia terkenal dengan supporter yang sangat fanatik. Berdasarkan sportstar.id  ada sekitar sepuluh tim liga Indonesia yang memiliki supporter fanatis, antar lain Bobotoh, The Jakmania, Bonek, Aremania, Brigata Curva Sud, Pusamania, Paseopati, Persipura, PSM Medan, dan Untra Gresik. Tim-tim ini memiliki supporter yang sangat luar biasa di seluruh Indonesia.

Fanatisme supporter terjadi karena klub tersebut berasal dari daerah asalnya, merasa pemain sesama suku, sama bahasa dan maupun ras dengan supporter. Jika ada tim yang sedang bertanding maka pengemar akan datang dan mengakui bahwa mereka mempunyai hubungan erat dengan tim. Apalagi di Indonesia merupakan daerah kepulauan dengan tingkat keberagaman suku, bahasa maupun kebiasaan daerah. Kita lihat saja Persebaya dan Arema Malang, walaupun berasal dari Jawa Timur, namun memiliki kebiasaan yang berbeda. Berikutnya Persija Jakarta dengan Persib Bandung memiliki supporter fanatisme karena berbeda provinsi dan berbeda suku. Penggemar akan sangat memperhatikan tim kesayangannya, dan mendapatkan pengaruh baik positif dan negatif darinya.

Menurut Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D (dosen Psikolog Universitas Gadjah Mada) Keributan atau tindakan anarkisnya supporter pada saat pertandingan terjadi disebabkan karena munculnya jiwa massa. Jiwa massa merupakan dorongan seseorang melakukan tindakan aneh diluar kebiasaan ketika ia sendiri. 

Keanehan seseorang ini biasa terjadi saat hadir di suatu acara yang ramai, seperti demostrasi, kampanye atau acara ramai lain termasuk nonton bola. Tindakan aneh biasa dilakukan apabila didukung dengan kesamaan atribut atau pakaian seragam dari massa. Perilaku aneh bisa menimbulkan tindakan provokasi dan anarkis penonton. Biasanya keributan demonstrasi atau supporter sepak bola bermula dari situasi provokasi antar pemain atau penonton. Solusi pencegahan harus segera dilakukan untuk menhindari tragedI sepak bola yang memakan korban berikutnya.  Beberapa solusi yang perlu dilakukan oleh stakeholder sepak bola Indonesia antara lain:

  • Edukasi supporter.  Edukasi supporter dilakukan biasa dilakukan oleh klub-klub liga Eropa. Contoh salah satu klub di Belgia yakni Standard Liege. Klub ini menyelenggarakan program pelatihan khusus untuk supporter agar penggemar sepak bola memahami hal yang fatal ketika melakukan kekerasan diri sendiri maupun untuk orang lain. Pelatihan ini dimulai dari anak-anak dengan memberikan pemahaman nilai toleransi sejak usia dini. Penanaman nilai toleransi ini dapat menyadarkan pengemar sehingga meningkatkan harga diri dan sportifitas. Penggemar akan mendukung timnya tampil  lebih baik. Pelatihan serupa perlu ditiru oleh klub-klub Indonesia.
  • Melarang suporter menonton langsung di stadion. Penonton yang nakal, perlu diberikan sanksi untuk tidak datang menontong langsung di stadion. Tindakan pelarangan bertujuan untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam stadion. Walaupun bisa terjadi kekerasan antar penonton di luar stadion. Namun jika melibatkan klub tentu kejadian kericuhan bisa teratasi.
  • Pemisahan jalan masuk-keluarnya penonton di stadion. Tindakan semacam ini dilakukan oleh sepak bola Inggris sejak tahun 1970. Football Association (FA) membuat kebijakan untuk mengatur supporter dua tim agar tidak bertemu saat di luar stadion dengan memisahkan jalur masuk dan jalur keluar kedua tim. Pengaturan waktu untuk pulang juga bisa dilakukan, sehingga dapat mencegah tindakan jiwa massa, seperti yang dikatakan Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D. Dosen psikolog UGM ini menyarankan agar saat pertandingan selesai, massa perlu dipecah dalam kelompok-kelompok minor sehingga solidaritas massa terpecah. Selanjutnya penonton pulang sesuai dengan kloter dan rute keluar yang berbeda.
  • Persiapan Pengamanan dari Polisi. Tindakan pengamanan supporter di Negara Eropa sangat luar biasa. Negara Rusia menyiapkan pasukan anti-huru hara untuk menindak pelaku kekerasan dalam sepak bola. Pasukan ini dilengkapi oleh pelindung seperti helm, pentungan, tameng, dan gas air mata. Selain itu seperti di Inggris pengamanan dilakukan dengan adanya pasukan penyusup [ST1] dalam barisan supporter. Pasukan ini untuk mengantisipasi adanya pengarah kerusuhan dari supporter. Kebijakan ini mulai dilakukan sejak adanya tragedi Heysel tahun 1986. Pasukan penyusup ini sangat efektif untuk mengamankan satu atau dua orang provokator supporter.
  • Penggunaan CCTV dan Steward. Penggunaan kamera pemantau atau CCTV dilakukan oleh Liga Inggris. Hal ini dilakukan untuk memantau gerak gerik supporter nakal. Supporter yang nakal akan langsung dijemput oleh steward dan dikeluarkan dari stadion. Steward ini digunakan sebagai peran pengganti dari polisi dalam stadion. Liga Inggris menempatkan steward sebagai pagar betis yang memisahkan supporter dari kedua tim dalam stadion. Indonesia perlu meniruh liga Inggris dalam kebijakan ini.  
  • Pemberian sanksi berat bagi supporter. Pemberian sanksi perlu diberikan kepada supporter. Hal ini bertujuan memberikan efek jera bagi supporter nakal.  Liga Inggris sangat ketat dalam menindak supporter yang membuat onar dalam stadion, bahkan melarang untuk tidak menonton lagi seumur hidup. Pihak asosiasi bekerja sama dengan klub untuk mencari pelaku kejahatan sepak bola di Inggris. Sementara supporter Indonesia masih rendah tingkat kesadarannya dalam menjaga kelancaran olahraga.
  • Seluruh kompetisi liga Indonesia dibekukan. Pembekuan liga bertujuan untuk memperbaiki citra sepak bola. Pembekuan liga Indonesia pernah dilakukan, namun buktinya sampai saat ini masih sering terjadi kericuhan supporter. 

Demikian artikel ini, harapannya perlu penataan sepak bola Indonesia untuk menjadi lebih baik sehingga tragedi-tragedi sepak bola tidak terjadi lagi. Sepak bola menjadi orahraga rakyat yang mampu menyatukan keberagaman Indonesia. Akhir kata saya ucapkan TURUT BERDUKACITA ATAS TRAGEDI KANJURUHAN MALANG, SEMOGA KEJADIAN SERUPA TIDAK TERJADI LAGI. Amin..!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun