Mohon tunggu...
Sefri Ton
Sefri Ton Mohon Tunggu... Penulis - Sang Pujangga

Suka jalan, suka nulis, suka nyanyi, suka main bola, suka hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam yang Terdiam

3 Agustus 2022   09:10 Diperbarui: 3 Agustus 2022   09:16 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lokasi: Marina Boom Beach (Dokpri)

Puisi ini saya buat pada malam hari, saat sedang santai di kamar. Puisi ini sengaja dibuat untuk mengirimkan kepada seorang perempuan, dia adalah pacar saya. Dia menerimanya dengan senang hati. Suatu saat melihat mesia sosial ada lomba cipta puisi tingkat nasional dan saya beranikan diri untuk mengirimkan puisi ini untuk dilombakan. Walalupun puisi ini tidak masuk dalam kategori juara, namun ada kepuasan tersendiri bagi seorang pembuat dan yang menerima puisi. Semoga puisi ini bisa memberikan inspirasi dan bisa digunakan untuk mengirimkan kepada orang lain. 

MALAM YANG TERDIAM

Oleh: Sefri Ton

Ketika malam terdiam dan membungkam.
Kubertanya pada raga.
Kumencari arti kata, menggores dalam jiwa.
Kugapai makna yang terdiam.

Kutermenung di khayal malam,
Tenggelam dalam kelam.
Merindu sang rembulan terang,
Membawa pelukan hangat nan girang.

Saat musik mengalun syahdu dan terlena,
Kucari arti sebuah cerita.
Sungguh bayangmu telah mencuri sukma,
Berlabuh dalam mimpi yang indah.

Hadirmu kan membasuh malamku,
Datangmu membuat jiwa dan raga berseri.
Telah lama daku rindu padamu,
Aku bersyukur dan memuji Yang Menciptakanmu.

Banyuwangi, 5 April 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun