Mohon tunggu...
Pretty Sefrinta Anggraeni
Pretty Sefrinta Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Bachelor of Psychology | Guidance Counselor

Never stop learning. Never stop thinking | Ig: sefrintapretty

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fobia Menggunakan Toilet Umum

16 November 2020   12:17 Diperbarui: 16 November 2020   12:33 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://s1.bukalapak.com/

Saya ingin bercerita tentang teman kerja saya yang menurut saya cukup menarik untuk diceritakan, sebut saja dia Mawar. Diawal perkenalan ia terlihat ramah, cerdas, dan menyenangkan. Saya merasa Mawar baik-baik saja dan tidak menemukan ada keganjilan darinya. 

Hingga suatu ketika saya mendapati bahwa Mawar mengalami kesulitan untuk buang air kecil di toilet umum. Saat di tempat kerja pun, Mawar hanya mau buang air kecil di dua toilet saja, yakni toilet umum di gedung 2 dan toilet umum dekat masjid.

Ia mengaku membutuhkan adaptasi yang lama untuk bisa buang air kecil di dua toilet itu. Mawar merasa tidak bisa menggunakan toilet umum lainnya, bahkan jika ia sedang bekerja di gedung 1 atau 3, Mawar akan memilih menahan air kencingnya meskipun tersedia toilet umum di dalam gedung itu.

Pernah suatu ketika, saya dan teman-teman termasuk Mawar melakukan perjalan ke luar kota, sehingga sebelum tiba di kota tersebut kami perlu memesan kamar hotel lewat aplikasi online. Mawar terlihat sangat kesulitan untuk menentukan kamar hotel. 

Saat saya tanya alasannya, Mawar ingin mencari toilet yang cocok dengan dirinya, seperti kondisi toilet harus bersih, posisi toilet harus jauh dengan ranjang atau lalu lalang orang. 

Saat sudah berada di hotel pun, Mawar seringkali merasa cemas, takut, dan berkeringat dingin jika akan menggunakan toilet, bahkan ia akan melepaskan kacamata tebalnya agar tidak melihat secara jelas kondisi di dalam toilet umum. 

Mungkin untuk sebagian orang, perilaku Mawar adalah suatu hal yang aneh atau lucu. Tapi hal ini benar-benar terjadi dan dialami olehnya sampai sekarang, meskipun ia tidak tahu kapan persisnya fobia itu mulai ia alami.

Faktanya kecemasan atau ketakutan untuk menggunakan toilet umum ternyata terjadi kepada beberapa orang di dunia. Dilansir dari laman International Paruresis Association (IPA), Paruresis atau Shy Bladder Syndrome adalah gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial. Paruresis adalah kondisi dimana seseorang takut untuk buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) di tempat umum.

Faktanya Paruresis mempengaruhi sekitar 7% populasi atau sekitar 20 juta orang di Amerika Serikat dan sekitar 2 juta orang di Kanada, serta banyak orang lainnya di seluruh dunia. Gangguan tersebut dapat mengganggu aktivitas utama kehidupan seperti pekerjaan, hubungan sosial dan perjalanan. 

Orang yang mengalami paruresis akan menghindari berpergian, terutama berpergian dengan jarak yang jauh, menghindari sosialisasi dengan orang lain, bahkan ada yang menghindari bekerja di kantor atau hanya mau bekerja dengan jarak yang dekat antara kantor dan rumah agar bisa pulang ke rumah jika ingin melakukan BAK/BAB. Bahkan jika ada tes kesehatan, orang dengan paruresis akan sulit untuk buang air kecil.

Penderita paruresis akan mengalami rasa cemas jika membayangkan, memikirkan atau mencoba menggunakan toilet umum. Mereka memilih menahan untuk buang air kecil atau minum dengan jumlah yang lebih sedikit untuk menghindari buang air kecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun