Mohon tunggu...
sedya pangasih
sedya pangasih Mohon Tunggu... Lainnya - Ekaprasetya Pancakarsa

Berisi tulisan yang masih sangat membutuhkan kritik dan saran. 📌🙏 Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam UIN Walisongo Semarang 🪐

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksistensi Santri sebagai Pondasi Karakter Bangsa

14 November 2021   18:33 Diperbarui: 14 November 2021   18:37 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Eksistensi Santri Sebagai Pondasi Karakter Bangsa

Oleh : Sedya Pangasih

Santri merupakan salah satu harapan bangsa Indonesia.  Ia selalu haus akan ilmu dan sikapnya selalu dilengkapi dengan attitude yang baik. Karena baginya adab lebih utama dibandingkan ilmu. 

Sebagaimana yang diungkapkan oleh KH. Hasyim Asy'ari kepada santri-santrinya bahwa santri adalah seorang shaleh yang dalam dirinya mengedepankan akhlakul karimah (akhlak yang baik) dan menjurus pada pembangunan pendidikan karakter kebangsaan. Sehingga seorang santri akan senantiasa patuh dan mengikuti gurunya disamping menuntut, dan sungguh-sungguh dalam menekuni ilmu agama.

Kata "santri" berasal dari penggabungan suku kata sant yang berarti manusia baik dan tra yang berarti suka menolong. Santri adalah manusia yang baik. 

Seorang tokoh bernama C.C Berg mengatakan bahwa kata santri berasal dari bahasa India dengan istilah shastri yang berarti orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci Agama Hindu. 

Sedangkan untuk kata shastri berasal dari kata shastra berarti buku suci, buku agama atau buku ilmu pengetahuan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa santri adalah seorang murid yang belajar buku-buku suci atau ilmu-ilmu pengetahuan Agama Islam.

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki karakter ideologi kebangsaan yang terbuka terhadap perbedaan, memiliki etika yang baik, menegakkan sopan santun, toleransi, gotong royong, semangat juang, dan jiwa nasionalisme yang tinggi. Namun, akhir-akhir ini bangsa Indonesia mulai digoyahkan dengan media digital yang mengurangi karakter asli bangsa Indonesia. 

Terkadang banyak orang yang tidak memedulikan kelayakan konten yang mereka buat. Mereka belum mengetahui tujuan membuat konten dan dampak dari konten yang dibuat. Karena setiap konten yang disebarkan di media digital atau sosial akan mempengaruhi perilaku dan sikap masyarakat terutama generasi muda yang senantiasa ingin mengeksplor bakat dan minat mereka.

Tantangan Santri di Era Digital

Globalisasi membawa tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Mental dan kemampuan untuk menghadapi nya masih kurang persiapan. Apalagi dengan hadirnya berbagai teknologi canggih yang senantiasa dirasa memudahkan segala kegiatan keseharian masyarakat. Smartphone termasuk teknologi canggih yang tercipta pada era globalisasi ini dan  menjadi salah satu alat komunikasi yang sangat digandrungi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun