Mohon tunggu...
Sechudin
Sechudin Mohon Tunggu... Wiraswasta - #wartaklasik

Jurnal Lokal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kambing Idul Adha

11 Oktober 2022   07:08 Diperbarui: 11 Oktober 2022   07:14 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Domba itu kini terbangun
Melihat kanan kirinya adalah tumpukan rumput
Rumput-rumput yang sudah kering
Sementara perutnya mulai gemrucuk kelaparan

"Kemana Ibuku, kemana kakak dan adik-adiku?,"
Domba itu mengembik dan masih terus bertanya-tanya
Semalam aku masih bersama
Ibuku disebelahku, kakak dan adiku tidur disebelah kananku

Kini aku sendiri
Aku berlari tapi seutas tali menjerat lelerku dan terikat pada sepotong bambu
Keras teriaku tak satupun yang peduli
Cahaya siang mulai bersinar
Orang-orang mulai berdatangan

Seorang berjenggot dan berkopiyah hitam
Dia membawa sebilah pedang yang tajam
"bawa dia kemari"
Aku diseret ke dekat lubang ukuran sedang
Orang-orang melepas tali ikatan
Aku ditarik dan terjungkal

"Bismillahirohmaan nirrohim"
Pedang tajam tiba-tiba mendekat tepat didepanku
Semua orang menjagal dan terus bersaut-sautan
"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar,"
"Laailaaha illallalohu wallohu akbar,"
"Allahu Akbar Walillah Hilham,"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun