Mohon tunggu...
Sebastianus KiaSuban
Sebastianus KiaSuban Mohon Tunggu... Penulis - ASN

ASN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Dua Kisah Inspiratif dari Perjalanan Dinasku di Flores Timur

9 Mei 2019   21:08 Diperbarui: 10 Mei 2019   14:03 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolam milik Rusman di samping pekarangan rumahnya (Dokumentasi pribadi)

Masih belum puas dengan usahanya dan ia segera melihat peluang pasar yang sangat terbuka, kini ia sedang mengembangkan budi daya ikan air tawar (nila, lele, bandeng) di desa Kobasoma Kecamatan Titehena. 

Dengan luas lahan sekitar 10 hektar dan daerah yang memilki air yang melimpah, ia pun mendirikan peternakan ayam petelur, ratusan ribu ekor yang akan  menghasilkan berpapan-papan telur yang akan merajai pasar di kota Larantuka dan sekitar, juga sejumlah petak tambak ikan dari pemijahan hingga pembesaran ikan air tawar yang nanti akan  masuk ke toko ikan segar dan beku miliknya.

Mengkahiri diskusi yang sudah terlalu panjang itu, beliau mengatakan tak ada yang mustahil, hanya orang yang berani dan mau bekerja keras, kerja cerdas, pantang menyerah sebelum berhasil akan mampu menjadi seorang sukses dalam bidang apapun. Tidak penting siapa Anda semuanya sama, namun yang membedakan kita hanyalah keberanian dan kerja kerasnya. Ia menunjuk lemon China yang mulai berbuah rindang di pematang tambak miliknya, itulah buktinya. 

Awalnya, petani dan juga petugas lapangan meragukan jeruk ini bisa timbuh dan berbuah, namun sekarang saya membuktikannya berbeda. Itulah perumpamannya, sekali lagi jangan menyerah sebelum berhasil, buktikan dengan kerja keras untuk apa saja yang akan diraih.

Pohon pepaya (Dokumentasi pribadi)
Pohon pepaya (Dokumentasi pribadi)
Jeruk nipis (Dokumentasi pribadi)
Jeruk nipis (Dokumentasi pribadi)
Cerita pak Aji membuatku tercenung dan bertanya, bagaimana masyarakat di desa, kota, orang muda milenialnya, bagaimana pandangan mereka dan seperti apa kisah mereka?

Matahari mulai panas membakar kulit ketika saya beranjak pergi menuju ke pemukiman warga di Desa Kobasoma. Kepala desa menyambut dengan senyum khas orang desa yang ramah ketika sepeda motorku berhenti tepat di parkiran kantor desa. Kepala Desa juga perangkat desanya sudah tak asing dengan kedatanganku, maklum ini sekian kalinya saya bertugas di desa ini. 

Percakapan awal pun dimulai seputar urusan pemilu dan prosesi Semana Santa yang barusan usai. Percakapan tambahan itu kami akhiri sekitar lima menit dan berikutnya saya utarakan niat kedatangan saya terkait rencana pemberian bibit ikan unggul air tawar dari pemerintah yaitu, nila dan lele di tahun keduanya di desa Kobasoma. 

Sebelum memploting kolompok yang mendapat bantuan di 2019, bersama bapak kepala desa, kami mengevalusi penerima bantuan benih yang sama di tahun sebelumnya. Dari data yang kami temukan riil di lapangan hanya satu kelompok yang masih aktif membudidayakan  ikan nila dan lele hasil bantuan dari dinas tahun anggaran 2018 lalu. 

Kelompok itu bernama kelompok Wato Sesa. Harus diakui kelompok ini pun belum berjalan selayaknya sebuah organisasi kelompok petani handal sesuai harapan kami. Jamak dijumpai hampir mirip di semua titik, hanya satu atau dua orang saja yang aktif dalam kelompok, sedangkan yang lain hanya numpang nama saja sebagai pelengkap.

Di antara satu atau dua orang saja yang aktif untuk menghidupkan kelompok di desa atau kelurahan, seperti jamak yang saya jumpai di hampir semua titik, saya berjumpa dengan seorang pemuda, lajang, yatim (bapak sudah meninggal), pekerjaan sehari-hari adalah aparat desa Kobasoma saat ini. 

Setelah bersalaman, saya memperkenalkan nama dan ia membalas "saya Rusman!." Kami pun langsung akrab dengan obroalan dan langsung diajak ke lokasi kolam di areal tepi pekarangan rumahnya. Ia menunjuk pipa dan keran air yang menandakan air yang selalu mengalir di kampung ini. Luas kolamnya kecil, tak sebanding dengan miliknya pak Aji yang luas dan berpetak-petak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun