Mohon tunggu...
Sebastian Edward De Millenio
Sebastian Edward De Millenio Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Son of God, but still Searchig God

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang dan Tantangan Ekonomi Kreatif dalam Pembangunan Nasional

20 Desember 2020   18:30 Diperbarui: 20 Desember 2020   18:37 6874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Lembaga pembiayaan merupakan peluang dalam pengembangan ekonomi kreatif hal ini dikarenakan, lembaga pembiayaan ini membantu usaha industri kreatif dalam membiayai investasi agar menjadi sebuah usaha yang berkembang.

  • Perundangan

Perundangan merupakan peluang dalam pengembangan eknomi kreatif, hal ini di karenakan dalam perundangan di Indonesia terdapat undang undang yang mendukung perkembangan industry kreatif yang memiliki daya saing tinggi sehingga dapat meningkat kan pembuatan produk dalam negeri yang berkualitas.

Saat ini kita berada pada revolusi industri 4.0, revolusi ini merupakan keadaan dimana perkembangan teknologi dan informasi terjadi begitu cepat. Pada revolusi industri 4.0 ini segala kegiatan beralih menggunakan teknologi digital dan internet. Inilah yang menjadi peluang munculnya industri kreatif dengan menggunakan perkembangan iptek yang ada. Seperti contohnya yaitu diciptakannya aplikasi ojek online dan delivery online. Selain itu di revolusi industri 4.0 terdapat juga peluang industri kreatif di bidang periklanan, yaitu pada revolusi industri sebelumnya iklan biasanya ditayangkan pada media massa seperti televisi, radio, dan koran, tetapi di revolusi industri 4.0 iklan bisa kita lihat melalui media sosial di telepon genggam yaitu dengan endorsement yang dilakukan oleh influencer. Selain itu, di bidang fashion peluang industri kreatif ditunjukan dengan munculnya e-commerce yang memudahkan kita untuk berbelanja secara online.

2. Tantangan Ekonomi Kreatif dalam Pembangunan Nasional

Kemajuan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi tidak hanya membawa peluang yang makin meleber dalam dunia industri ekonomi kreatif, namun juga diiringi dengan muculnya tantangan baru yang tidak mungkin untuk dihindari. Tentu saja Indonesia akan berhadapan dengan banyak tantangan yang datang, terutama masuknya dunia bisnis kreatif di Indonesia. Namun hal tersebut dapat menjadi batu loncatan sekaligus menjadi motivasi bagi pelaku industri kreatif di Indonesia untuk lebih mampu menciptakan dan menggali ide-ide kreatif agar mampu bersaing dengan kualitas yang mumpuni. Tantangan ekonomi kreatif dalam pembangunan nasional tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pesaing Luar Negeri

Tantangan yang harus dihadapi oleh pelaku indsutri kreatif adalah hadirnya pesaing-pesaing yang datang bermunculan dari luar negeri, jadi pelaku industri kreatif tidak hanya akan bersaing dengan bangsa sendiri namun juga dengan bangsa asing. SDM (Sumber Daya Manusia) yang berasal dari luar negeri tidak patut untuk dipandang sebelah mata, sebab mereka memiliki kualitas kreativitas yang tinggi didukung dengan kemajuan teknologi yang mereka miliki. Ada fenomena yang menjadi kendala bangsa Indonesia, yaitu anggapan bahwa membawa dan memakai brand asal luar negeri menjadi sesuatu yang lebih bergengsing dibanding dengan menggunakan produk-produk dalam negeri. Hal tersebut membuat SDM Indonesia harus mampu lebih menciptakan ide-ide kreatif dan menciptakan inovasi baru agar dapat bersaing dalam dunia industri global guna terwujudnya pembangunan nasional.

b. Masuknya Budaya Asing

Selain Sumber Daya Manusia (SDM) asing yang akan menjadi tantangan perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia, terdapat juga sebuah tantangan yaitu masuknya kebudayaan asing. Masuknya budaya asing ini bersifat mengkulturasi budaya lokal asli Indonesia, serta mensubsitusi pelaku usaha industri ekonomi kreatif. Dengan seiring masuknya budaya asing ke Indonesia, secara perlahan akan mengikis budaya asli Indonesia, sehingga lama kelamaan akan menyebabkan pelaku dan produk industri ekonomi kreatif menjadi kehilangan jati dirinya sebagai sebuah bangsa Indonesia. Namun tidak seluruh budaya asing itu buruk, tetap ada sisi positif yang dapat diambil untuk perkemabangan industri ekonomi kreatif guna mendukung pembangunan nasional Indonesia.

c. Tingkat Apresiasi Masyarakat terhadap Profesi Pelaku Kreatif masih Rendah.

Pola pikir yang berkembang serta stigam yang masih melekat erat pada masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu adalah menganggap bahwa pekerjan atau profesi yang berada dalam lingkung kreatif merupakan profesi yang tidak dapat dijadikan jaminan kemakmuran. Hal ini membuat beberapa orang enggan untuk terjun sebagai pelaku industri kreatif, sebab takut untuk dipandang sebelah mata dan tidak siap untuk menghadapi resiko-resiko yang tercipta karena paradigma tersebut. Namun perlahan cara pikir dan stigma masyarakat mengenai hal ini perlahan sudah mulai pudar seiring perkembangan zaman, sebab pelaku kreatif tetap terus produktif dan mampu membuktikan bahwa pelaku usaha industri ekonomi kreatif dapat memberikan kontribusi yang terbilang cukup besar terhadap pembangunan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun