Mohon tunggu...
Sahdat MS
Sahdat MS Mohon Tunggu... Guru - Suka Ngopi

Hidupku adalah Kesaksianku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tak Terpisahkan dari Kasih Allah

16 April 2022   22:30 Diperbarui: 16 April 2022   22:32 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yohanes 20:1-18 bdk. Roma 8:38-39

Permasalahan dunia saat ini memang semakin kompleks; Pandemi yang belum berakhir banyak mengakibatkan kemerosotan ekonomi, belum lagi ancaman-ancaman perang dan isu-isu politik global, bahkan di Indonesia sendiri harga-harga bahan pokok meningkat, kelangkaan minyak goreng, meningkatnya pengangguran, kriminalitas dan isu-isu politik yang membuat sebagian besar dari kita terganggu. Mungkin saja sebagian dari kita juga tidak merasakan hal yang demikian karena kita memiliki kekuatan ekonomi finansial yang baik, namun tak dapat dipungkiri keadaan sekarang adalah sebuah keadaan yang tidak baik-baik saja.Keadaan ini menyisakan banyak pertanyaan: Kapan semua akan berakhir? Kapan keadaan akan baik-baik saja? Dunia saat ini diliputi oleh banyak keraguan. Bahkan doa-doa yang sudah dipanjatkan sepertinya tidak membuat banyak perubahan, banyak orang yang putus asa, stress, depresi bahkan memilih mengakhiri hidupnya karena tidak mampu menjalani keadaan yang tidak baik-baik saja. Seperti tak ada harapan lagi. Ketakutan dan kesedihan banyak melingkupi hati orang-orang pada saat ini.

Pengalaman dalam situasi yang tidak baik-baik saja juga dialami oleh murid-murid Yesus pasca kematian-Nya. Mereka diselimuti ketakutan yang luar biasa, mereka takut akan dikejar dan dibunuh oleh kelompok-kelompok yang tidak sejalan dengan mereka. Harapan mereka sepertinya kandas setelah semua peristiwa yang menimpa kehidupan mereka. Dalam situasi yang demikian, mereka tak mampu berbuat apa-apa lagi. Semua sudah berlalu, bahkan tak ada artinya jika disesalkan kemudian.

Ketika Maria Magdalena mengunjungi makam Yesus, bahkan prasangka Maria menjadi sebuah kesimpulan: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Dia di letakkan.." Ini adalah bukti dari kepanikan pasca kematian Yesus, sehingga prasangka dijadikan kesimpulan dan itu pulalah yang mendorong Petrus dkk untuk melihat kembali kubur Yesus yang kosong itu. Semua yang hadir di kubur itu melihat sebuah peristiwa yang mengejutkan, orang yang mereka kasihi itu tidak lagi ada di dalam kubur-Nya.

Sepertinya keadaan itu membuat mereka heran sekaligus merenung akan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci. Karena persitiwa itu, barulah mereka paham apa yang mereka lihat adalah sebuah kebenaran dan mereka mempercayainya; "Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati......" Namun ada satu peristiwa yang semakin menerangi harapan mereka. Ketika Maria bertemu dengan Yesus di luar kubur pada saat maria menangis. Dalam keadaan sedih yang mendalam, Ia berjumpa dengan Yesus dan perjumpaan itu memberinya kekuatan untuk bersaksi; "Aku telah melihat Tuhan".

Mengerti dan Memahami Kasih Tuhan  
Kadang kala dalam sebuah peristiwa dalam kehidupan ini, prasangka cenderung mendahului sebuah kebenaran, akibatnya prasangka kita buat menjadi sebuah kesimpulan tanpa mau membuktikan kebenaran itu terlebih dahulu. Kita berpikir bahwa keadaan hidup kita tak akan pernah berubah dan dunia akan tetap begini-begini saja. Akhirnya kita menyimpulkan bahwa keadaan telah menyalahi kehidupan kita dan kita terus menerus menyalahkan keadaan kita. Prasangka sebenarnya telah membuat kita semakin takut dan sedih, kita terpuruk karena pikiran kita sendiri. Namun diluar pikiran kita Allah justru bersama-sama dengan kita. Ia ada bersama dengan rasa takut kita, Ia hadir bersama dengan rasa sedih kita; Ia ada dalam penderitaan kita karena kasih-Nya yang begitu besar.

Kisah yang dialami Maria dan murid-murid Tuhan Yesus memberikan makna bahwa di dalam kesedihan dan ketakutan Tuhan justru datang melawat umat-Nya. Kebangkitan Yesus adalah bukti nyata bagaimana Dia hadir dalam kedukaan yang mendalam. Kebangkitan-Nya memberikan sebuah pengertian bagi mereka yang belum mengerti dan memberikan pemahaman bagi mereka yang belum paham tentang arti penderitaan. Pada Peristiwa kebangkitan Yesus, Allah menyatakan kasih-Nya yang begitu dalam kepada mereka yang menaruh harapan pada-Nya; bahkan sekalipun maut telah memisahkan, Allah hadir bagi mereka yang takut, sedih dan putus asa.

Paulus juga menyaksikan bagaimana keyakinannya telah mengalahkan rasa takut dan sedihnya; dari penindasan yang dialaminya, kesesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya dan pedang (Roma 8:38-39). Pengalaman Paulus tidak terpisahkan dari pengalaman-pengalaman kita. Pergumulan kehidupan membuat kita cenderung mengedepankan prasangka-prasangka buruk terhadap kehidupan ini; dunia sepertinya kehilangan harapan. Apa yang dialami Paulus tidak membuat dirinya kendor dalam menjalani hidupnya di dalam Tuhan. Justru keadaan yang dihadapinya semakin mendewasakan imannya kepada Kristus; dia semakin memahami dan mengerti bagaimana Kasih Tuhan memelihara kehidupannya.

Refleksi iman
Kembali kepada keadaan kita saat ini. Mari kita lihat diri kita masing-masing; apa yang membuatmu kecewa, apa yang membuatmu takut, apa yang membuatmu sedih, apa yang membuatmu terpuruk, apa yang membuat hidupmu tak bahagia? Apakah karena tekanan hidup kau menjadi menderita? Pada perayaan paskah ini, kita diingatkan akan kebesaran kasih Allah. Kasihnya tidak dapat dipisahkan dari peristiwa kehidupan kita, kita hanya perlu percaya dan melihat kehidupan ini dengan jernih; bahwa setiap peristiwa akan berganti, tidak ada yang kekal di dunia ini. Allah tidak hanya berada pada situasi yang baik-baik saja, Dia juga ada bersama kita dalam situasi yang tidak baaik-baik saja. Dia tidak dibatasi oleh apapun, bahkan maut sekalipun. Jadi, apa yang kita alami saat ini tak terpisahkan dari kasih Allah kepada kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun