Mohon tunggu...
Scoundrell Scooter
Scoundrell Scooter Mohon Tunggu... wirausaha -

jauhkan korupsi diantara kita

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tidak Ada yang Lebih Mulia dari Seorang Ibu

20 Maret 2018   16:31 Diperbarui: 20 Maret 2018   17:03 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gagal Dalam Pernikahan

Siang itu tak seperti biasanya, aku orangnya sangat jahil diantara temen-temen vespa, seakan-akan aku berada di sebuah kegelapan diantara jiwa-jiwa yang terang. Padahal saat itu aku yang mengajak anak-anak touring ke pantai carita. Tetapi aku malah duduk terdiam melamun diatas sespan temanku. Ternyata lamunanku itu sebuah pirasat aku akan kehilangan seseorang yang paling aku cintai.

Bukan tanpa alasan aku mengajak temen-temen touring ke pantai carita. Selain jadwal bulanan touring, saat itu kondisi mental aku sangat lemah, aku harus merefresh pikiran ku yang beberapa bulan sebelumnya aku gagal dalam pernikahan dan aku harus kehilangan pekerjaan ku di pabrik, dengan alasan pengurangan karyawan. Kegagalan dalam pernikahan dan kehilangan pekerjaan dampaknya sangat besar sekali bagi kehidupan aku yang sebelumya ceria menjadi seorang pendiam dan tertutup.

Teperosok Dalam Lamunan

Terlalu dalamnya lamunanku di atas sespan temanku. Sampai-sampai beberapa kali keluargaku menelpon seperti sunyi dan tidak terdengar. Bahkan seorangan anak kecil pun yang ingin di foto bareng ayahnya di sespan temenku tak kutanggapi. ( More info : banyak anak-anak kecil terutama yang di daerah-daerah banyak anak-anak kecil yang pengen di bonceng naik sespan dan tidak sedikit pula dari mereka yang meminta foto di sespan, katanya sih seperti naik helicopter.

Tatapanku kosong memandang pantai yang begitu cerah saat itu, rasa es kelapa muda yang kuminum pun seperti hambar dan tidak ada rasanya sekali. Yang terlintas hanya penyesalan dan rasa bersalah dalam pikiranku terhadap Umi.

Umi Pergi Meninggalkanku Untuk Selamanya

salah satu temanku berlari dan teriak mengarah kepadaku, Brow kita pulang sekarang, Umi sekarang di rawat di rumah sakit ? aku yang masih terhanyut dalam lamunan, aku gak hiraukan temenku yang ngasih kabar tersebut. Dan baru ku tersadar ketika temanku menampar wajahku dan sambil mengingatkanku dengan istigfar, Brow istigfar brow, istigfar. Alhamdulillah dengan istigfar dan tamparan dari teman aku, aku tersadar kembali dari lamunan.

Benar apa yang dikatakan Alm. Nenek aku, dimana pun kamu berada kamu  harus tetep istigfar, nyebut nama Allah, jangan pernah berhenti, karena itu yang akan menyelamatkanmu dari lamunan yang buntu dan menyesatkan.

Walaupun aku sedih dan mengucurkan air mata tetapi aku harus konsentrasi karena aku membawa vespa, sesampainya aku bersama temen di rumah sakit PMI , ternyata Umi udah dipindahkan ke Rumah Sakit Islam bogor dengan alasan di pmi tidak ada kamar kosong. Sesampainya aku ke rumah sakit islam bogor, umi aku  berada di ruang ICU dan pihak dokter menyuruh keluarga untuk ke dalam semua dan berbicara kepada umi untuk terakhir kalinya.

Sekujur tubuhku kaku tidak bisa bergerak saat melihat Umi bernafas untuk yang terakhir kalinya, bibir ku terdiam tidak bisa berkata-kata, hanya kucuran air mata yang bisa ku ungkapkan saat detik-detik terakhir Umi bernafas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun