Mohon tunggu...
Sayyid Jundi Anzar Simanjuntak
Sayyid Jundi Anzar Simanjuntak Mohon Tunggu... Freelancer - Aktivis Pelajar

Anak yang suka membaca walau kadang tampang tidak seperti pembaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Literasi: Bukan Hanya Soal Membaca Tulisan!!!

18 Januari 2023   23:16 Diperbarui: 19 Januari 2023   08:15 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Literasi adalah Bahasa keilmuan yang biasa digunakan didalam Dunia pendidikan, penggunaan bahasa tersebut sering terdengar ketika seorang pelajar mendapatkan tuntutan sebagai generasi yang akan melakukan rekonstruksi bagi kehidupan kedepannya. 

Peran pelajar, pemuda, politisi, intelektualis, negarawan tidak pernah jauh dari kehadiran sosok "Literasi", peranan literasi yang selalu hidup berdampingan dengan manusia memiliki karakteristik yang kuat dan daya tarik yang mampu menciptakan sebuah situasi, kondisi bahkan mampu memberikan daya instrumen terhadap kehidupan. 

Kekuatan daya dari literasi itu sendiri biasanya pada umumnya memberikan pembentukan bagi sebuah ide maupun gagasan sehingga mampu memberikan esensi spritual terhadap ruang lingkup nalar Manusia. 

Dengan kehadiran dari Literasi di kehidupan sehari-hari Manusia mampu melepas belenggu kekuatan manusia untuk membentuk tatanan serta fondasi yang terstruktur. 

Hidupnya literasi yang memaknai kehidupan akan selalu mampu untuk selaras dengan berkembangnya cara alur berpikir dan berkembangnya idealisme yang dipacu Oleh kondisi sosial disekitarnya.

Literasi selalu identik dengan sebuah kemampuan seseorang dalam membaca sebuah tulisan, padahal jika kita memaknai lebih dałam arti sebuah literasi yang memiliki ruang lingkup bagi maju peradaban, literasi adalah bagan dari sebuah struktural bagi Manusia untuk membaca. 

Makna dalam membaca terkadang Masih sering dikonotasikan sebagai alat dalam memahami sebuah tulisan. Padahal inti dari kata literasi dan maknanya adalah sebuah kemampuan manusia dalam membaca kondisi sosial yang ada dilingkungannya. 

Ingatkah kita ayat Al-Quran Pertama kali turun dengen kalimat "iqra" yang artinya "bacalah", saat itu nabi Muhammad SAW tidak memiliki kemampuan dalam menulis ataupun membaca tetapi dari kalimat "iqra" memberikan sebuah konteks pemahaman tentang Manusia yang harus mampu membaca kondisi lingkungannya. 

Membaca suatu kondisi tatanan dalam kehidupan terutama dalam masyarakat yang sanat rentan memiliki kesempatan untuk terpisah karena perbedaan dari masing-masing individu maupun kelompok. 

Memaknai membaca bukan hanya soal mengetahui apa yang sedang terjadi tetapi makna tersebut memiliki pesan yang mengartikan sebuah filosofi dalam meyelaraskan sesuai dengan tatanan dan fondasi. 

Arti menyalaraskan dalam buku Filosofi Teras adalah sebuah bentuk kita mengelola dan menggambarkan bagaimana menentukan sikap dalam sebuah situasi, kita tidak bisa memilih bagaimana situasi itu terjadi tetapi kita bisa memilih untuk menentukan sikap kita didalam situasi. Artinya kehadiran Literasi memiliki ruang lingkup yang luas salah satunya adalah membaca dan mengelola sebuah situasi. 

Situasi dapat diolah dengan sesuai ketika memiliki ikatan dengan hasil analisis dari membaca, secara teori membaca memberikan gambaran objektif ketika Melihat sebuah subjektifitas dalam kehidupan sehingga hasil dari pandandan objektif dikelola dan dikemas sehingga mampu membentuk integrasi dalam kehidupan. 

Dengan dmikian kehadiran Literasi dalam kehidupan mampu memberikan jawaban dan Warna bagi kebingungan dan keresahan ketika kita mampu dengan baik membaca Serta menempatkan diri dalam situasi yang terjadi sehingga dapat dikelola yang bertujuan menjawab sebuah pertanyaan dari permasalahan yang muncul. 

Kekuatan Literasi lah yang menjadi bantuan bagi kerancuan dalam sebuah struktur masyarakat Serta kehidupan. Karena dengan hadirnya literasi manusia menjadi sebuah zat yang selalu akan dihadapkan oleh pertanyaan seiiring berkembangnya zaman, maka dari itu menganggap literasi Hanya sebagai maksud membaca tulisan adalah sebuah kerancuan dan kekeliruan dari cara kita berpikir. 

Membaca sebuah tulisan bagi saya hanyalah sebuah nilai tambahan untuk melihat sisi lain dari sebuah pandangan yang di persepsikan Oleh orang lain sehigga melahirakan sebuah acuan dan modal tambahan untuk menjawab tantangan dan mengelola situasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun