Mohon tunggu...
Sayyidatus Sajidah
Sayyidatus Sajidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - i'm a dreamer

Mahasiswi UIN Malik ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Neuron Dapat Berkomunikasi, Benarkah?

7 Maret 2022   00:42 Diperbarui: 7 Maret 2022   01:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

 

Setelah kita mengetahui tentang apa itu neuron serta apa saja struktur neuron, sekarang kita akan mencari tahu bagaimana neuron berkomunikasi. System saraf manusia bertugas menerima informasi dari luar setelah itu ia akan mengolah informasi tersebut, lalu ia akan dapat menghasilkan respon yang tepat. Otak manusia terdiri atas 100 hingga miliar. Cara kerja system saraf yakni melalui jaringan interkoneksi dari miliaran neuron. Selanjutnya, neuron akan mengirim informasi yang berbentuk impuls saraf serta mengkoordinasikan fungsi tubuh. Neuron mampu mengumpulkan serta mengirim sinyal elektrokimia.

Pernahkan kalian berfikir bahwa apakah neuron itu dapat berkomunikasi? Nah, untuk mengetahui apakah benar neuron bisa berkomunikasi satu sama lain, yuk kita kupas tuntas. Neuron dapat berkomunikasi jika impuls listrik akan turun melewati akson ke terminal sinaptik. Saat hal ini terjadi, ujung neuron tidak menyentuh satu sama lain. Data yang di transmisikan dari neuron ke neuron yang lanin sinyal listrik harus melewati akson yang melompat di celah sinaptik.

Bagaimana pesan – pesan dari neuron ke neuron yang lain dapat disampaikan? Nah, pesan listrik akan menjadi kimia, bahan kimia tersebut merupakan neurotransmitter. Di terminal impuls listrik akan memicu migrasi vesikel snaptik kecil. Hal ini dapat ditemukan pada ujung akson yang mengandung neurotransmitter dan menuju membrane presinaptik. Setelah itu, molekul – molekul neurotransmitter akan menyebar pada celah sinapsis dan merela akan mengikat nya dengan protein di pos snaptik yang akan memicu respon pada listrik di neuro pasca sinaptik yang dapat berupa akson, dendrit atau bahkan sel tubuh.

Serotonin, mungkin asing bagi kita kata serotonin dalam kehidupan sehari – hari , agar tidak asing, yuk kit acari tahu apa itu serotonin.  Serotonin merupakan suatu zat kimia yang membawa pesan antar sel saraf pada otak. Zat kimia ini merupakan hasil dari proses biokimia yang menggabungkan bahan seperti asam amino triptofan, hidroksilase triptofan, dan komponen protein.

 Fungsi dari serotonin ini adalah untuk mengatur suasana hati. Karena, terdapat zat kimia yang di produksi oleh triptofan yang fungsinya berkaitan dengan pengatur suasana hati. Zat kimia ini akan membantu dalam mengatur perasaan saat dalam kondisi cemas bahkan Bahagia. Selain itu, serotonin juga berfungsi sebagai pengendali nafsu makan, membantu proses pembekuan darah, pengendali saat kapan kita akan bangun dan tidur, serta menjaga Kesehatan dan kepadatan tulang.

            Dopamin, dopamin merupakan zat kimia yang terdapat pada otak, yang dapat meningkatkan kadar saat seseorang mengalami sensasi menyenangkan. Sensai menyenangkan dapat berupa saat kita makan makanan yang kita sukai, atau yang lain.

            Fungsi dari dopamin ialah mempengaruhi emosi, sensasi kesenangan, konsentrasi, dan merasakan rasa sakit. Nah, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan dopamin menurun, contohnya depresi, gangguan psikis, penyalahgunaan obat serta pola makan yang tidak sehat atau tidak teratur. Gejala yang muncul saat kekurangan dopamin ialah otot kram, kejang, otot kaku, nyeri otot, sulit mencerna makanan, cemas, dan lain sebagainya.

            Asetilkolin, asetilkoin merupakan suatu esterkolin dan asam asetat yang dapat berfungsi sebagai zat yang memancarkan impuls saraf pada system saraf pusat dan perifer. Asetilkolin juga merupakan neurotransmitter utama pada system saraf parasimpatik, yakni cabang dari saraf perifer yang bertugas mengkontraksikan otot polos, memperlambat denyut jantung, meningkatkan sekresi tubuh, serta untuk memperlambat pembuluh darah.

            Fungsi dari asetilkolin ini adalah, ia dapat mengontrol beberapa fungsi dengan bekerja di neuron pada system saraf simpatik dan parasimpatik. Asetilkolin bekerja juga pada saraf pusat. Ia berfungsi sebagai neurotransmitter dan neuromodulator. Asetilkolin berperan sebagai gairah, motivasi, pembelajaran, dan sebagainya.

            Norepinefrin, ia merupakan neurotransmitter yang berperan penting pada kewaspadaan perlawanan tubuh atau respon penerbangan. Ia bertugas membantu tubuh dan otak untuk dapat mengambil Tindakan saat terjadi bahaya bahkan stress. Norepinefrin biasanya di injeksikan pada pembulub darah melalui alat infus. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menerima norepinefrin ialah tekanan darah, pernafasan, serta tanda vital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun