Mohon tunggu...
Sayyidati lutfiatulchoiroh
Sayyidati lutfiatulchoiroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Lakukanlah pekerjaan Yang orang lain tidak mau melakukanya. ☺☺

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Esensialisme dan Tokoh Pemikirnya

15 Mei 2020   08:42 Diperbarui: 15 Mei 2020   08:37 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada pembahasan kali ini saya akan membahas pengertia filsafat pendidikan Esensialisme
beserta para tokoh-tokoh pemikirnya.

Secara etimologi esensialisme berasal dari bahasa inggris yakni essential yang berarti inti atau pokok dari sesuatu, dan isme berarti aliran, mazhab atau paham. Essensialisme adalah istilah yang kurang jelas dan mencakup paham yang meneliti essensi, yaitu apa yang membuat sesuatu adalah sesuatu tersebut, berlawanan dengan kontingensi, yaitu sesuatu yang hanya kebetulan, yang ketiadaannya tidak akan meniadakan sesuatu tersebut.

Aliran filsafat esensialisme adalah suatu aliranfilsafat yang menginginan agar manusia kembali kepada kebudaaan lama. Mereka beranggapan bahwa kebudayaan lama itu telah banyak memperbuat kebaikan-kebaikan untuk umat manusia. Yang mereka maksud dengan kebudayaan lama itu sendiri adalah yang telah ada semenjak peradaban manusia yang pertama-tama dahulu.

Essensialisme merupakan aliran filsafat pendidikanyang tumbh pertama kali di merika serikat. Essensialisme merupaka aliran filsafat pendidikan yang ingin kembai kepada kebudayaan -- kebudayaan lama sebagai warisan sejarah yang telah memebuktikan keunggukan dalam kebaikan --kbian bg kehidupan manusia.

Humanisme merupakan filsafatyang mendasari essensialisme. Humanisme merupaka padangan yang memberikan reaksi terhadap hidup yang mengarah kepada keduniawian. Serba ilmiah dan materialistik. Selain itu, essensialisme dipengaruhi juga oeh filsafat idealisme dan realisme dengan tokoh plato dan aristoteles.

Essensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada niai-nilai yang dapat memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan
nilai-niai terpilih yang mempunyai tata yang jelas. Tujuan umum aliran essensialisme adalah membentuk seseorng yang beguna dan berkompeten. Yang isi pendididkanya mencakup ilmu pngetahuan kesenian dan segala hal yang mampu menggerakkan manusia untukk bertindaksesuai dengan kehendaknya.

Tokoh-Tokoh Filsafat Essensialisme


1. William C. Bagley ciri-ciri filsafat pendidikan esensialisme yang disarikan oleh William C. Bagley adalah sebagai berikut :
a) Minat yang kuat dan tahan lama yaitu awal yang memikat atau menarik perhatian bukan karena dorongan dari dalam
diri siswa.
b) Pengawasan pengarahan, dan bimbingan orang yang dewasa.
c) kemampuan harus disiplin diri Dan menjadi tujuan pendidikan,
d) Esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh, kuat tentang pendidikan,
sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan sebuah teori
yang lemah.
2. Johann Fiedrich Herbart (lahir pada tahun 1776- wafat pada tahun 1841) salah seorang murid Immanuel Kant yang mempunyai pandangan kritis. Ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan dari Yang Mutlak, yang berarti penyesuaian dengan hukum-hukum kesusilaan, dan ini pula yang disebut "pengajaran yang mendidik" dalam proses pencapaian pendidikan.
3. Johann Frederich Frobel (lahir pada tahun1782- wafat pada tahun 1852) seorang tokoh transendental pula yang mempunyai corak pandangan yang bersifat kosmissintetis, dan menurutnya manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang merupakan bagian dari alam ini. Oleh karena itu ia tunduk dan mengikuti ketentuan dari hukum-hukum alam.
4. William T. Harris ( lahir pada tahun 1835- wafat pada tahun 1909) Beliau berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbukanya realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkkan dan berdendikan ke kesatuan spiritual.  Dan Sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun menurun dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada masyarakat.

Sekian kurang lebihnya mohon maaf, semoga 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun