Mohon tunggu...
Sayyidati Hajar
Sayyidati Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Timor

Perempuan Timor | Traveller Kampung | Teater | Short Story | Short Movie | Suka Budaya NTT | pos-el: sayyidati.hajar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merawat Tradisi "Tun Pena" Masyarakat Dawan

11 Februari 2019   21:59 Diperbarui: 12 Februari 2019   19:41 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jagung muda dengan latar ume kbubu (rumah bulat) | Dok. Pribadi

Begitu doa selesai, pisau yang diasah sejak tadi itu menebas batang jagung. Ia memilih jagung-jagung terbaik. 

Proses memilih jagung terbaik untuk doa tum pena' masyarakat Timor | Dok. Pribadi
Proses memilih jagung terbaik untuk doa tum pena' masyarakat Timor | Dok. Pribadi
Beberapa menit kemudian jagung muda sudah bertempukan di tanah. Bapak menelpon beberapa ustad untuk datang memimpin doa pen mate' tahun ini.
Mengupas jagung | Dok. Pribadi
Mengupas jagung | Dok. Pribadi
Saya dan adik mulai mengupas jagung ketika Mama membawa pakan ayam dalam nyiru. "Tuuuuututututututuuuuu," suara Mama mebelah langit sore. Seperti dihipnotis, ayam-ayam segera berkumpul, pakan di dalam nyiru mulai dihambur ke tanah.

Suara ayam berebut makanan menyemarakan sore yang dingin. Lima menit kemudian ayam-ayam bubar setelah dua ekor berhasil ditangkap. Mama masih tetap jago menangkap ayam. Nasib dua ekor ayam itu berakhir di tangan Bapak tanpa bantuan seorang pun.

Menyembelih ayam | Dok. Pribadi
Menyembelih ayam | Dok. Pribadi
Pukul 18.00, karpet sudah di gelar di ruang tamu. Beberapa pulir jagung sudah disimpan di atas karpet bersisian dengan tempat sirih berisi sirih pinang dan uang infak (loe' tulu'). Hidangan telah disipkan. Tempat bara dengan irisan kayu cendana sudah mulai mengeluarkan asap dan wangi yang khas.
Ketika doa tun pena' berlangsung | Dok. Pribadi
Ketika doa tun pena' berlangsung | Dok. Pribadi
Doa mulai dilaksanakan pukul 19.00 ketika para ustad datang. Tun pena mate pun dilaksanakan dengan tetap berpegang pada prinsip dan nilai agama Islam yang kami anut.
Salam dari desa, mari kita tun pena! Mari merawat tradisi!

Falas, 11 Februari 2019

Salam,
Sayyidati Hajar
#KampungNTT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun