Mohon tunggu...
Sayyidal Jamat
Sayyidal Jamat Mohon Tunggu... Guru - Guru Sakola Desa

Berani menulis untuk mengupayakan pertumbuhan pendidikan melalui Balai Sakola Desa 5.0 sebagai wahana edu-aksi semua elemen masyarakat kampungan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Perniagaan Kala Ramadan, Medan Magnet yang Sering "Korslet"

7 April 2023   10:34 Diperbarui: 7 April 2023   13:16 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat mulai berniaga atau berjualan, berarti kita harus siap-sedia membuang uang di jalanan. Ketersediaan keuangan kita ketika berniat akan mulai melakukan perniagaan haruslah penuh perhitungan. Berniaga dengan penuh perhitungan akan dapat memagari kerugian yang menjadi risiko utama dalam menjalankan perniagaan. Pagar yang kita bangun untuk menghindari kerugian harus benar-benar kokoh, tumbuh tegak berdiri. Karena sesungguhnya manusia itu selalu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang dipagari dengan amaliah kebajikan (amal sholeh), lalu saling menasehati untuk menetapi kebenaran (ilmiah) dan senantiasa menetap di dalam kesabaran (pengalaman dalam ujian).

Nasihat yang kita berikan kepada siapa saja akan memberi manfaat sesuai nilai kebaikan dan kebenaran yang terkandung dalam nasihat tersebut. Nasihat bagi siapa saja yang akan mendirikan sebuah perusahaan perniagaan dengan mimpi besar keuntungan akan menjadi rangkaian amalan kebajikan bagi kita. Pendirian perusahaan dengan mimpi mulus keuntungan cepat-tepat hanyalah fatamorgana apabila tidak dibangun pagar manajemen usaha yang tangguh. Manajemen usaha berdasarkan keilmuan dan analisa ilmiah, berdasarkan perhitungan yang matang, menggunakan naluri yang tajam, disertai pertimbangan kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman merupakan sebuah keharusan. Kekuatan manajemen pun harus didukung pengalaman yang telah menguatkan naluri pribadi dalam membaca situasi terkini dan masa depan perniagaan yang akan dijalankan. Pengalaman adalah guru besar universitas kehidupan. Pengalaman juga merupakan dosen pembimbing sesungguhnya dalam praktik kerja lapangan (PKL) usaha niaga atau perdagangan. PKL yang dimaksud adalah semisal berjualan atau berdagang pada bulan suci ramadan.

Berdagang atau berjualan pada bulan suci ramadan bisa menjadi pilihan impian kesuksesan PKL rintisan dan pengalaman membangun usaha niaga yang penuh buaian keuntungan. Agar buaian dan belaian keuntungan tersebut tidak menjadi buaya yang memangsa semangat kita, atau tidak menjadi gajah yang menginjak-nginjak niat baik kita dan menyedot modal kita dengan belalainya maka kita persiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk mengidentifikasi masalah mimpi besar perniagaan di bulan ramadan. Serumpun pertanyaan yang telah bermekaran itu harus berbuah pengalaman. Cara menikmati buah pengalaman tersebut hanya bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu berani dan mencoba.

Percobaan yang dilakukan dengan berani oleh para pelaku usaha dalam peristiwa ramadan karim biasanya tidak tidak menggunakan banyak perhitungan dan pertimbangan sehingga banyak diantara mereka hanya menikmati kerugian yang nyata, namun tidak mereka sadari, bahkan tidak berani menyadari karena terhijab oleh nafsu konten dan ego kesuksesan di mata manusia, bukan di mata sang pencipta manusia. Manusia dengan ego sentrisnya hanya akan membuat patokan bahwa bulan suci ramadan apabila berdagang pasti ramai pembeli karena banyak para pencari pemuas hati.

Ego sentris para pemilik hati, baik dari calon pedagang maupun calon pembeli secara alami memang akan tertarik oleh besarnya gaya magnet bulan suci ramadan. Karena mereka berdua telah mendapatkan bisikan menjelang bulan ramadan berupa was-was akan hasil usaha yang besar, dan was-was apabila tidak berdagang berarti telah membuang peluang. Sang pembisik memang sudah dibelenggu saat bulan ramadan, tetapi ego sentris telah menyimpan dengan baik bisikan tersebut pada memorinya. Maka terpautlah dua ego dan dua hati oleh medan magnet ramadan, bertemulah antara pedagang dan konsumen, antara penjual dan pembeli. Keduanya bermesraan dalam indahnya perniagaan di bulan suci ramadan. Terbawa daya tarik medan magnet ramadan karim.

Medan magnet ramadan karim telah melahirkan kerumunan antara pedagang dan calon pembeli. Menarik hati para pembeli bukan hanya ingin membeli, tetapi ingin pula berdagang dengan ragam inovasi dari banyak hal yang sudah mereka pernah beli. Para calon pedagang dan calon pembeli berkerumun pada hampir di setiap sajian makanan dan minuman yang ditawarkan. Penawaran menu buka puasa atau disebut takjil selalu berpendar-bertaburan sejak ramadan hari pertama.

 Ungkapan berkah ramadan dan ramadan karim serta siaran sunnah berbuka puasa dengan yang manis-manis terus bergilir disuarakan. Sebelum suara adzan berkumandang, ajakan berbuka puasa dengan sajian berbalut senyum manis untuk meraih berkah dan menjalankan sunnah begitu kental diungkap-ulang. Sebagai ungkapan rasa syukur karena anak-anak sudah mulai belajar puasa, beberapa sajian makanan beraneka ragam pun dihidangkan sebagai pemadam kelaparan bagi anak-anak yang menantikan merdunya suara bedug dan adzan magrib.

Rasa lapar dan haus yang ditahan sekian lama oleh para pejuang puasa ramadan merupakan energi potensial yang dapat menghasilkan elektrik yang cukup besar. Kekuatan energi listrik yang cukup besar tersebut berlangsung sepanjang menunggu kumandang merdu suara adzan maghrib tanda waktu berbuka puasa. Kekuatan energi listrik dari para shaumer romadhon (orang yang berpuasa di bulan ramadan) telah membentuk kumparan dan menjadi medan magnet tersendiri bagi perniagaan kuliner di lingkungan sekitar. Kumparan energi magnetik alamiah-ilahiah yang terjadi antara dua kutub yang berbeda, yaitu kutub utara yang berniaga, dan kutub selatan para shaumer romadhon yang berlapar-lapar puasa dan merasakan dahaga.

Silakan ambil posisi terbaik Anda, berkehendak di kutub utara kah dengan menjadi seller atau reseller, atau mungkin memilih fokus sebagai shaumer dan costumer di kutub selatan. Semua terserah kita, dengan kapasitas magnet yang terbentuk di lingkungan kita.

Lingkungan kita serupa himpunan arus listrik yang membentuk kumparan medan magnet dalam banyak hal. Bisa merupakan hal yang postif bahkan bisa juga menghasilkan daya tarik magnet yang negatif. Sisi positif dalam perniagaan di bulan ramadan pun memang cukup besar. Tetapi sisi negatifnya pun harus berada dalam titik kendali, bahkan semaksimal mungkin harus dihindari. Pengendalian diri dalam berniaga mutlak diperlukan dan perlu dipasang stabilizer untuk penyesuaian arus perniagaan agar fadhilah ibadah di bulan ramadan tidak tersia-siakan. Bulan yang penuh berkah, dan mulia harus terjaga. Jangan sampai ramadan karim menjadi bulan korsleting. Jangan sampai demi meraih keuntungan perniagaan, tadarus al qur'an ditinggalkan. Jangan berani mencoba berniaga tetapi sholat sunnah tarawih dilewatkan. Berniaga tanpa berpuasa bagi seorang muslim, konslet namanya. Apakah korsleting terjadi di mana-mana? Wallohu a'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun