Mohon tunggu...
Sayuh
Sayuh Mohon Tunggu... Supir - Poto

Aku temukan tanpa mencari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Ibumu di Sepiring Nasi

26 Januari 2021   09:53 Diperbarui: 26 Januari 2021   10:06 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi ini dilaluinya seperti biasa, tak ada yang istimewa. Bangun tidur lalu menyeruput kopi yang telah tersedia di meja, lalu menghisap rokok. Sambil menikmati panas matahari yang mulai culas, membakar orang-orang lalu-lalang

Lelaki itu terbiasa sarapan sebelum mandi, baru berangkat kerja setelahnya. Saat duduk di meja makan, mendadak selera makannya hilang. Ia menghisap kembali rokok yang terjepit di sela-sela jarinya

Ibunya yang sudah sepuh berjalan lambat menghampiri lalu bertanya, "ndak jadi sarapan, Nak?"

"Aras-arasen, Mak!"

Seketika gurat wajah wanita itu menggariskan kekecewaan, karena anaknya menolak memakan masakannya. Si ibu berlalu meninggalkan anaknya sendirian di dapur, dengan menyuguhkan mie ayam yang sudah dihangatkan

Tidak ada jawaban dari anak laki-lakinya kecuali menggelengkan kepalanya

Padahal beliau sengaja bangun lebih pagi untuk masak meskipun hanya dengan lauk sederhana, karena geraknya terbatas, tak selincah muda dulu

Ibu pendiam itu sangat tahu betul kalau makanan favorit anaknya adalah nasi jagung, sayur lodeh, dan lauk ikan asin

Beberapa kali beliau menawarkan pada anaknya barangkali ingin dimasakkan sesuatu, dari dadar, atau lauk lainnya, hanya sekedar ingin anaknya berkenan memakan masakannya

Beberapa saat ia duduk, diam menghisap rokok favoritnya gayanya seperti Che Guevara, Ir Soekarno, Soeharto dan orang-orang hebat serta pemikir visioner di zamannya

Lelaki itu beranjak berdiri untuk mengambil sebatang rokok di ruang depan. Saat melewati ruang tengah nampak ibunya termenung entah apa yang menggelayuti pikirannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun