Mohon tunggu...
Sayuh
Sayuh Mohon Tunggu... Supir - Poto

Aku temukan tanpa mencari

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Lolong Garong

23 Januari 2021   07:06 Diperbarui: 23 Januari 2021   07:09 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulut-mulut bersumpah serapah selayak menjumputi paksa sampah amarah berpecah. Sabda kutukan pada jiwa resah si Pahit Lidah.

Pongah membuncah singgah bertarah sesah hinggap di wajah, sebilah pedang berdebah fitnah. Perlahan nafas kuhela, menahan jengah dalam garisah.

Memamah kata menjilati ludah kadung tersebar, nurani penyabar bagai halilintar kabarkan duka kebenaran rusuk tanah tercabar. Bahu kekar memanggul lampu pijar, penerang samar.

Tercacat sudah mata liar, kala hati bertemu muka sangar melompat pagar. Menyangkal cahaya dengan paras rumangsa tegar, tautan kata di balik topeng menyambar umbar.

Wajah garong melolong sombong, menyeringai buas serupa jerangkong. Lorong-lorong jebakan tempatmu menodong, meneropong tarian jaipong suguhkan segentong bohong.

Lamongan
Sayuh
Menulis Lepas Berjiwa Bebas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun