Mohon tunggu...
Sayuh
Sayuh Mohon Tunggu... Supir - Poto

Aku temukan tanpa mencari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teatrikal Demokrasi

21 Januari 2021   21:19 Diperbarui: 21 Januari 2021   21:35 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilpres seolah menjadi drama telenovela

Kecurangan adalah bagian dari demokrasi

Trik dan intrik serta penghianatan berkolaborasi

Hukum jadi pedang penguasa, menebas tanpa ampun

Teatrikal demokrasi, menjadi ajang genosida anak bangsa

Ganas, menggilas rakyat tanpa beban dosa

Rakyat turun ke jalan berharap keadilan mengetuk hati penguasa

Sambutan anarkisme, dar .. der .. dooor ... pada rakyat tanpa senjata

Provokasi  kangkangi jasad-jasad demonstran

Agresor aparat kepolisian layaknya predator bernama raptor

Semua mengecam, bicara perkara HAM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun