Besar harapan kita bisa menjadi manusia yang mampu mengerti dan peduli terhadap kesulitan yang dirasakan orang lain. Ya, karena pada dasarnya setiap manusiamemiliki dua sisi yang bertentangan, kita menyebutnya hitam dan putih. Namun apa daya ternyata menjadi orang baik itu ternyata juga tidak mudah. Menjadi orang baik dan mau peduli itu perlu perjuangan, namun kita harus sadar bahwa perjuangan itu akan sia-sia tanpa keikhlasan,sedangkan untuk mendapatkan predikat kata “Ikhlas” saja tidaklah semudah mebalikan telapak tangan.
Ternyata lagi-lagi saya berfikir memang masih egois, coba kita bayangkan saja keegoisan kita sebagai makhluk social dari mulai kita berangkat aktivitassampai pulang aktivitas. Dari awal kita naik kendaraan umum, ketika kita enak duduk,kadang kita lupa atau diliputi perasaan malas bergantian takut dibilang sok baik atau bahkan “kita sama-sama bayar, siapa cepat dia dapat”. Banyak uang yang kita buang hanya untuk urusan pribadi, padahal diluar sana masih banyak saudara kita yang membutuhkan kebutuhan primer yang setiap harinya harus terpenuhi.
Anda mungkin pernah menonton film Man Jadda wa Jadda, kutipan yang bisa saya ambil dari film tersebut ialah pada prinsipnya apapun yang kita tanam suatu saat pasti akan kita tuai. Dan apapun yang kita tuai adalah hasil dari apa yang kita tanam sebelumnya. Begitupun balasan orang egois cepat ataupn lambat pasti akan menjadi boomerang atau bahkan bom waku untuk kita sendiri.
Sudah beberapa banyak berita di halaman Koran, majalah bahkan media lainnya yang memenuhi halaman surat kabar balasan dari orang-orang egois seperti para koruptor. Semoga kita dilindungi dari rasa egois yang setiap harinya membuat hati kita berkarat bahkan keras bagai batu, sulit untuk dilunakan. Jadilah pribadi yang bisa memetik pelajaran dari kehidupan yang mewarnai kehidupan kita sehari-hari.
Kadang kita tidak peka bahwa sebenarnya kita belum sempurna untuk menjadi pribadi yan tulus ikhlas. Di bulan suci yang penuh berkah ini, mari kita ketuk hati kita mengikis rasa egois yang terlanjur melekat padakepribadian kita. Semoga fenomena yang sering kita lakukan setiap harinya bisa menjadi renungan untuk siraman hati dan fikiran kita. Dan apakah kita tahu balasan orang egois?? Sedangkan kita hidup tidak sendiri. Jadi lakukan yang terbaik, peduli dan berbagi mulai dari hari ini dan seterusnya