Kemarin-kemarin, kupikir rasaku hanya meragu. Layaknya mata air nan beku. Sekedar rasa yang datang begitu mendung merundungku. Sementara waktu terus berlalu.
Kemarin-kemarin, egoisku mencegatku. Membuat banggaku terlalu tinggi tuk merunduk pada debu. Terlalu malu tuk merendah dan mengaku. Lantas tahu-tahu, jiwaku ditelan gemerisik rindu nan pilu.
Dan sekarang, aku disini. Mengaku pada setitik fana yang tersisa di sore ini. Merutuk diri, begitu terlambat merebut sekeping hati yang memilih pergi.
"Gue pengen lo bahagia. Tolong. Gue gak pengen ada bencana kalau lo gak bahagia."
Saniang baka, 25 November 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI