Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai tulis-menulis

Alumni Ilmu Sejarah FIB UI. Mencintai Literasi dan Musik. Menggemari Film dan Anime. Menulis untuk Bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan, Lalu Apa?

19 Juli 2021   18:38 Diperbarui: 19 Juli 2021   18:46 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tuhan, Lalu Apa? (image by pasja1000 via Pixabay)

Seperti kata-kata dalam tabula rasa.
Bersih suci jiwa adalah sukma.
Katanya, kita lahir tanpa buku noda.
Lembar hidup dimulai dengan pelita.

Lalu, apa?

Kadang, kau hidup bersisian dengan musibah.
Pagi malam tak lekang tak tentu arah.
Kadang, jelas niat hendak menuju berkah.
Tapi nestapa senang menantang amarah.

Lalu, apa?

Apa yang harus kita lakukan?
Bara api di dada masih tersimpan.
Desak resah mengejar doa dan harapan.
Kata orang tua, "selama nyawa dikandung badan."

Jatuh, bangkit. Lalu jatuh. Kembali bangkit.
Campur aduk emosi layaknya bukit ke bukit.
Jangan tanya seberapa riuh dunia yang rumit.
Kata orang tua, "kalau tak punya Tuhan, segalanya pasti sulit."

Kalau begitu, Tuhan ...
Oleh negara yang berfoya dalam adu domba kedengkian.
Oleh jiwa-jiwa yang tenggelam dalam kebencian.
Tanah surga kami, dibayangi oleh penyakit dan kematian.

Perang sindir, makian, dan hinaan sekarang biasa.
Korupsi merajalela, tamak bergerilya, rakyat sengsara.
Kami tahu kehendak alam bisik-bisik berdoa.
Bilang, kami harus binasa. Namun, kau menolaknya.

Kau bilang, "Tidak. Tunggulah. Bersabarlah."
Ah, kami terlupa.

Karena, belas kasih kau beri waktunya.
Biar tangan-tangan menengadah saat malam nan gulita.
Doa kami mengangkasa walau diri terhina.
Kata orang tua, "Tuhan sedang menguji kita."

Tapi Tuhan, lalu apa?


[Solok, 13 Juli 2021: Keep Fighting buat rekan-rekan yang sedang berjuang!] 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun