Mohon tunggu...
Nurul Fauziah
Nurul Fauziah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencintai tulis-menulis

Alumni Ilmu Sejarah FIB UI. Mencintai Literasi dan Musik. Menggemari Film dan Anime. Menulis untuk Bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Cinta untuk Dilepaskan

24 Mei 2021   15:00 Diperbarui: 24 Mei 2021   15:03 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : @suryat.me via Instagram


Sebuah sajak ditulis dalam keheningan.
Untaian kata hidup dari luka atas harapan.
Walau hati ingin melupakan, sesal rasa menyesakkan.
Pada akhirnya, rajutan kisah enggan untuk dibiarkan.  


Untuk diri yang aneh tidak dimabuk rindu.
Angin memberi kabar sendu.
Sia-sia sudah puisi cintamu, ia sempurna pergi meninggalkanmu.
Lalu dirimu ... Hei, kenapa tertawa begitu? 


Ku katakan terima kasih.
Kami memang dua orang yang tidak akan pernah memadu kasih.
Malam sebenarnya memberi izin untuk bersedih.
Ku tertawa. Aneh. Hati memang terluka, tetapi tidak perih. 


Mungkin saja, sejak awal ia sudah dilepaskan.
Sebagian kecil dari rasa memang masih tersimpan.
Sajak cinta ditulis bukan untuk ia yang pergi meninggalkan.
Tetapi untuk hati yang telah kosong, sebagian dari kisahnya memang perlu dilalui untuk dilupakan.


Teruntuk hati di seberang sana.
Terima kasih karena telah memberi cerita.
Walau sebentar singgah melukis indah dunia.
Sekarang, kita di jalan yang berbeda.

Berbahagialah, hati.

[Ditulis di SaningBakar, Solok, pada 22 Agustus 2020]  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun