Mohon tunggu...
Savitri Chandra
Savitri Chandra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Author

Wanderlust, Writer, Baker, love nature photography People who living extraordinary in the ordinary world

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Berpikir Positif" yang Berujung pada Toxic Positivity

6 Agustus 2021   14:28 Diperbarui: 6 Agustus 2021   15:37 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang teman datang padaku suatu hari untuk mengadu tentang betapa tidak beruntungnya dia karena di tipu berulang kali oleh beberapa orang bahkan ada orang yang sama melakukannya pada dia berulang kali.

Aku terkaget-kaget ketika mendengarkan ceritanya.

Kawanku ini seorang yang terdidik dan memiliki karir yang bagus.  Namun sedemikian lugunya sampai mudah terpedaya.

Selidik punya selidik dan setelah berbincang panjang dan lebar, akhirnya aku menemui akar masalahnya yaitu dia meyakini dan menjalankan apa yang di ajarkan padanya berulang kali bahwa dalam pekerjaan dan menjalani hidup harus selalu berfikiran positif.

Dengan selalu berfikiran  positif maka kehidupan dan kerjanya akan menghasilkan hal-hal yang baik.

Beranjak dari cerita temanku maka aku belajar bahwa dengan menganggap semua hal positif justru malahan membuat kita jadi menanggalkan alarm bahaya yang ada di dalam diri.  Adalah baik menganggap orang lain baik namun juga tidak meninggalkan intuisi yang serungkali menggedor dan menyelinap dalam diri.

Kata-kata bahwa kita harus selalu positif dibeberapa sisi menjadi Toxic Positivity dalam mengambil keputusan.  Asumsi bahwa orang lain juga selalu baik membuat kita lengah.

Kita terbuai dengan jargon bahwa kalau kata-kata positif adalah selalu baik.

Seperti pada saat orang sedang menangis sedih karena kehilangan yang dikasihi, banyak orang berkata dengan maksud menghibur dan agar tabah namun seringkali hanya makin membuat yang sedang berduka semakin sedih.

Kadangkala biarkan saja yang sedang berduka menikmati kesedihan dan kepedihan ditinggal yang terkasih.  Kita bawa mereka dalam doa dan dukungan dengan hadir bersama.

Seringkali kata Toxic Positivity membuat orang jadi menghindari apa yang seharusnya dilakukan.  Sudah tahu sakit lambung tapi tetap makanan yang pedas karena berfikir bahwa lambungnya kuat dan tidak akan sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun